Menu

Perdebatan RUU Pajak AS, Dolar Defensif

N Sabila

Sehari pasca kenaikan suku bunga The Fed, Dolar AS tampak defensif menyusul munculnya perdebatan kembali masalah reformasi pajak AS di parlemen.

Seputarforex.com - Dolar AS sedang defensif di sesi perdagangan Jumat (15/Des) pagi ini, setelah terjadinya perdebatan kembali masalah pemotongan pajak AS di parlemen. Sementara itu, Euro tampak berjuang mendulang kenaikan setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memberi sinyal bahwa mereka akan tetap menyediakan stimulus moneter selama masih dibutuhkan.

 

 

Saat berita ini ditulis pada pukul 09:15 WIB, USD/JPY diperdagangkan di angka 112.311, setelah singgah ke level rendah delapan hari di angka 112.065 kemarin malam. Pasangan mata uang tersebut sempat mencapai level tinggi 113.750 di hari Selasa, tetapi kemudian putar balik di pertengahan minggu, setelah kebijakan The Fed untuk menaikkan suku bunga di tengah lambannya inflasi AS.

 

Penyusunan UU Pajak Dilanda Perdebatan Kembali

Sektor politik AS pun turut menyumbang pelemahan pada Dolar. Kemarin malam, dua senator Partai Republik dilaporkan telah mengajukan perubahan rancangan Undang-Undang untuk merombak kodifikasi pajak AS.

Reformasi Undang-Undang Pajak AS sebetulnya tinggal membutuhkan persetujuan mayoritas saja di Senat, mengingat kursi Partai Republik di sana adalah 52 dari 100. Sehingga, tidak akan menjadi masalah berarti apabila pihak Demokrat di lembaga tersebut tidak memberi dukungan.

"Negosiasi dalam situasi semacam ini cenderung akan berlangsung sampai dengan menit-menit terakhir. Oleh sebab itu, (perdebatan perubahan RUU ini) tidak mengejutkan, terutama pasca kekalahan Partai Republik di Alabama," kata Shin Kadota, Ahli Strategi Forex Senior di Barclays, Tokyo.

"Sebetulnya, proses keseluruhan bongkar pasang UU Pajak bukanlah hal yang berisiko tinggi. Itu artinya, walaupun jika RUU Pajak nantinya lolos dan menjadi UU yang sah, dampak positifnya terhadap Dolar AS pun akan kecil karena pasar sudah banyak yang memperkirakan skenario semacam ini," tambahnya.

EUR/USD diperdagangkan di angka 1.1786, setelah merosot sampai dengan 0.4 persen kemarin malam. Euro tertunduk setelah ECB menaikkan proyeksi pertumbuhan dan inflasi Zona Euro, namun tetap pada kebijakan untuk menyediakan stimulus selama masih dibutuhkan.

Dengan Euro yang sedang berada di level rendah, Indeks Dolar mendapat angin sehingga naik sebanyak 0.1 persen ke angka 93.602.

Di sisi lain, GBP/USD terpantau flat dengan diperdagangkan di angka 1.3433. Posisi GBP/USD pagi ini tergelincir dari level 1.3467 yang tercapai kemarin, karena pasar kecewa pada kebijakan BoE yang tetap akan menaikkan suku bunga secara bertahap, walaupun target inflasi Inggris sudah tercapai dan negosiasi Brexit berjalan cukup lancar.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE