Menu

Performa Mata Uang Terbaik Dan Terburuk Di Kuartal Pertama 2018

N Sabila

Mata uang berperforma terbaik selama kuartal pertama 2018 adalah Yen Jepang. Sedangkan untuk performa terburuk dialami oleh dua mata uang komoditas.

Seputarforex.com - Kuartal pertama tahun 2018 telah ditutup minggu lalu. BK Asset Managements yang dikelola Kathy Lien dan Boris Schlossberg merangkum performa mata uang-mata uang mayor yang diperdagangkan di pasar forex. Hasilnya, mata uang berperforma terbaik jatuh pada Yen Jepang.

 

 



Yen mendulang kenaikan nilai hingga 5 persen terhadap Dolar AS. Terhadap Dolar Australia dan Dolar Kanada, penampilan Yen lebih gemilang lagi dengan perolehan sebanyak 7%; AUD/JPY dan CAD/JPY terempas ke level terendahnya dalam satu tahun. Penurunan kedua pasangan mata uang tersebut sudah dimulai sejak Januari, tapi terakselerasi pada bulan Februari setelah saham-saham AS terjun dari puncaknya.

Peristiwa yang tecatat berdampak paling besar pada mata uang adalah berakhirnya bull market. Namun, seiring dengan merosotnya saham-saham, tak semua investor mau memarkirkan uangnya dalam bentuk Dolar AS. Sebagian lebih memilih untuk membeli Euro dan Poundsterling, dengan alasan ketidakpastian politik yang masih membayangi Dolar AS.

Sementara itu, mata uang dengan performa terburuk di kuartal pertama tahun 2018 adalah Dolar Kanada dan Dolar Australia. Dolar Kanada alias Loonie, jatuh terpukul oleh masalah NAFTA dan komentar dari Bank of Canada (BoC). Sedangkan Dolar Australia jatuh karena kembalinya aksi penghindaran risiko, dan memanasnya potensi perang dagang antara AS dengan China. Dua mata uang komoditas tersebut mengalami ketidakseimbangan yang sama dan sering kalah unggul dari Pound serta Euro.

 

Penguatan dan Pelemahan mata uang selama kuartal 1 2018, sumber: BKAsset Management

 


Dolar AS Naik Di Sesi Eropa Hari Ini

Terlepas dari rekapitulasi tersebut, Dolar AS tampak menguat di sesi Eropa, Jumat (06/Apr) sore ini, dibayangi oleh berlanjutnya konflik dagang antara AS dengan China. Dolar AS sempat melemah setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menambah bea impor terhadap barang-barang China, karena menganggap bea impor China terhadap barang-barang AS tidak adil.

Namun sore ini, Dolar AS sudah naik terhadap Yen, dengan USD/JPY yang mengalami kenaikan dengan diperdagangkan di angka 107.90. Walaupun menunjukkan penguatan, para analis masih memperkirakan pelemahan Dolar AS ke depan.

"Jika menginginkan ekspektasi pelemahan Dolar AS terpatahkan, maka kita membutuhkan dua hal, yakni data ekonomi AS yang menguat jauh melebihi antisipasi, atau data yang menunjukkan penyempitan defisit perdagangan AS secara signifikan." kata Viraj Patel, Ahli Strategi Forex di ING.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE