Menu

Permintaan Global Melambat, Harga Minyak Kritis

M Septian

Harga minyak berjangka semakin terbenam akibat melambatnya permintaan. Di saat yang sama, tingginya produksi minyak global telah menghantam harga minyak ke level terendahnya.

Harga minyak berjangka semakin terbenam akibat melambatnya permintaan. Di saat yang sama, tingginya produksi minyak global telah menghantam harga minyak ke level terendahnya.

Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk dikirim bulan depan berada pada kisaran USD 36.75 per barel atau melemah 6 sen dari penutupan harga Senin (28/12). Sementara tolok ukur minyak internasional Brent juga menurun 3 sen USD 36.59 Dolar AS per barel dan hanya berjarak kurang dari satu Dolar saja dari level terendah 11 tahunnya.

Output minyak dari negara pengekspor utama seperti Rusia, OPEC dan produsen shale Amerika Serikat telah mendekati level produksi tertinggi, namun saat ini kondisi permintaan sedang besar-besarnya yang menahan penurunan harga minyak lebih lanjut. Kondisi tersebut diperkirakan tak selamanya akan berlangsung. Analis dari JBC Energy mengatakan bahwa pertumbuhan permintaan produk refinery beringsut negatif di bulan Oktober untuk pertama kalinya selama 10 bulan terakhir. Demikian halnya dengan permintaan dari China yang juga melambat.

Yang berubah pada bulan ini hanyalah harga minyak WTI kini berbalik lebih tinggi daripada Brent setelah AS mencabut larangan ekspor minyak mentahnya. Para analis memperkirakan struktur harga ini akan tetap bertahan, terutama karena pasar global sedang mengalami penurunan permintaan dan tingginya suplai minyak sedangkan AS mengetatkan pengeboran shale-nya.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE