Menu

Permintaan Kripto Naik, Perbankan Rusia Masih Dipusingkan Aturan

Yodik Prastya

Bank-bank dan lembaga keuangan di Rusia tak bisa berbuat banyak meski permintaan kripto terus menanjak. Hal ini karena regulasi kripto di negara tersebut masih tidak jelas.

Bank-bank dan berbagai institusi keuangan di Rusia telah menyatakan bersedia untuk berpartisipasi di lingkup kripto, guna mewujudkan masa depan pasar keuangan yang lebih terdigitalisasi di negeri tersebut. Media Rusia melaporkan bahwa komitmen tersebut menjadi hasil dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di ibukota Moscow.

Perwakilan dari berbagai bank dan institusi keuangan besar Rusia seperti Sberbank, Alfa-Bank, Moscow Exchange, Addcapital, Althaus Group, IB Group, dan National Depository Settlement, hadir dalam forum tertutup tersebut. Selama sesi pertemuan, para bankir membahas peraturan kripto yang diadopsi di Luksemburg, Singapura dan Jepang sebagai percontohan.

 

Belum Didukung Aturan Yang Jelas

Mereka mengungkapkan bahwa permintaan nasabah akan mata uang kripto terus meningkat. Sayangnya, mereka belum memiliki kapasitas untuk menyediakan layanan kripto, karena masih terkendala regulasi yang belum jelas. Meskipun pernah dikabarkan bakal membuat mata uang kriptonya sendiri, Rusia hingga kini memang belum mengambil keputusan tegas terkait aturan kripto dan penggunaannya.

Pernyataan yang dilontarkan oleh berbagai figur dalam pemerintahan hampir selalu bertentangan. Sebagai contoh, otoritas pajak Rusia mengkonfirmasi jika Bitcoin tidak ilegal. Namun demikian, Wakil Menteri Keuangan Alexei Moiseev menyatakan jika mata uang kripto kemungkinan ilegal digunakan sebagai alat pembayaran. Dalam perkembangannya, situs-situs kripto pun diblokir di Rusia.

Tiga Rancangan Undang-Undang (RUU) mengenai kripto sebenarnya telah diajukan di Parlemen Rusia pada musim semi ini. Namun, belum ada perkembangan lebih lanjut dari RUU tersebut. Upaya adopsi yang tengah dilakukan beberapa perusahaan pun menjadi tertunda karena alasan ini.

Sebuah Rancangan Undang-Undang mengenai aset keuangan digital akan disajikan untuk diskusi publik pada bulan Oktober. Namun, telah dilaporkan bahwa RUU tersebut tidak menyebutkan istilah "cryptocurrency". Sementara itu, sebuah asosiasi perusahaan Rusia terkemuka mengusulkan legitimasi alternatif untuk memberikan status khusus terhadap mata uang kripto.

Menurut beberapa laporan media setempat, industri perbankan juga bermaksud membuat proposal sendiri. Sementara itu, beberapa pejabat Rusia telah mengindikasikan bahwa mereka tengah menunggu standar global baru untuk mata uang kripto, utamanya dari Satuan Tugas Aksi Keuangan sebelum mengambil keputusan akhir.

 

FATF Akan Hadirkan Standar AML Kripto Pada Bulan Oktober

FATF, Satuan Tugas Finansial tentang Anti Pencucian Uang (AML), menyampaikan bahwa penetapan seperangkat aturan internasional yang berlaku untuk mata uang kripto akan segera diumumkan. Marshall Billingslea, Presiden FATF mengatakan bahwa ia mengharapkan FATF bisa meloloskan serangkaian standar yang akan menutup celah dalam aturan AML selama rapat pleno pada Oktober.

Sebagaimana dikutip di Financial Times, Billingslea mengatakan bahwa:

"FATF maju menuju pencapaian konsensus global untuk menanggapi permintaan dari para anggota G20. Bulan depan diharapkan menjadi momen terbentuknya standar baru untuk mengatur aset digital secara keseluruhan. Metodologi yang digunakan untuk menilai penerapannya di berbagai negara juga akan direvisi."


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE