Menu

Permintaan Lesu, Aktivitas Jasa Jepang Masih Kontraksi

Pandawa

Aktivitas jasa Jepang masih di zona kontraksi selama 17 bulan beruntun. Hal ini disebabkan oleh tingginya kekhawatiran terhadap virus Corona yang mempengaruhi permintaan pasar.

Seputarforex - Pada hari Senin (05/Juli), Biro Statistik Jepang mempublikasikan data PMI Jasa dari Jibun Bank yang berada di level 48.0 pada bulan Juni. Meski sedikit pulih dari level 46.5 pada periode sebelumnya, angka kali ini masih di bawah 50.0 yang merupakan ambang ekspansi dan kontraksi. Jika dilihat secara historis, aktivitas jasa Jepang telah terjebak di zona kontraksi selama 17 bulan berturut-turut.

Sektor-sektor yang dicakup dalam survei Jibun Bank meliputi transportasi, real estate, komunikasi, informasi, layanan bisnis, dan konsumen (tanpa memasukkan ritel). Hampir seluruh sektor Jasa yang disurvei mengalami tekanan karena sebagian besar masyarakat masih menahan pengeluaran di tengah tingginya ketidakpastian akibat virus Corona.

Kenaikan kasus virus Corona varian baru dalam beberapa bulan terakhir memang menekan permintaan di Jepang, baik dari dalam maupun luar negeri. Kondisi ini menggarisbawahi tantangan bagi perekonomian Jepang untuk pulih dari kontraksi ekonomi pada kuartal pertama lalu. Padahal, Bank Sentral Jepang (BoJ) telah menyatakan pandangan optimis terhadap prospek ekonomi ke depan.

"Bisnis di sektor jasa Jepang menunjukkan bahwa aktivitas tetap dalam kondisi lesu karena negara sedang memerangi gelombang virus Corona varian terbaru yang menghambat momentum pemulihan… Namun perusahaan terus membangun kapasitas untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan permintaan, meski laju penciptaan lapangan kerja merosot ke level terendah empat bulan," kata Usamah Bhatti dari IHS Markit.

 

USD/JPY Berupaya Pulih

Secara garis besar, rilis PMI Jasa Jepang pagi ini tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan mata uang Yen terhadap Dolar AS. Pair USD/JPY diperdagangkan di kisaran 111.08, menguat 0.05 persen dari harga Open harian. Kenaikan Dolar AS lebih disebabkan oleh pemulihan teknikal pasca gejolak bearish akhir pekan lalu. Selanjutnya, perhatian investor minggu ini akan tertuju pada Notulen FOMC yang akan dirilis pada Kamis dini hari.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE