Menu

Permintaan Menyusut Akibat COVID-19, Ekspor Jepang Kian Suram

Pandawa

Kemerosotan permintaan barang dari luar negeri telah menekan sektor ekspor Jepang di level terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Seputarforex.com - Sektor perdagangan Jepang kembali terguncang menyusul laporan data ekspor bulan Maret yang merosot sebesar 11.7 persen secara tahunan (Year-over-Year). Angka ini lebih buruk ketimbang forecast ekonom untuk penurunan 9.4 persen, dan jauh lebih rendah dari pelemahan 1.0 persen pada periode sebelumnya. Secara umum, trend ekspor Jepang belum mampu beranjak dari teritori negatif yang sudah terjadi sejak awal 2019.

Kemerosotan ekspor bulan lalu disebabkan oleh semakin turunnya permintaan barang Jepang dari luar negeri, terutama dari AS dan China selaku mitra dagang utama. Baik China maupun AS sama-sama tengah berjuang memerangi penyebaran Pandemi COVID-19 yang berdampak pada penurunan aktivitas ekonomi di dalam negeri masing-masing.

Secara spesifik, pengiriman barang menuju AS seperti mobil dan produk elektronik mengalami penurunan 16.5 persen di bulan Maret; penurunan terbesar sejak April 2011. Lemahnya permintaan dari AS juga terjadi pada barang konstruksi, mesin, hingga pesawat terbarang.

Sementara itu, ekspor Jepang ke China merosot 8.7 persen, dipimpin oleh lemahnya permintaan terhadap suku cadang mobil dan semi konduktor. Ekspor Jepang ke negara-negara Asia yang menyumbang lebih dari setengah dari total ekspor juga turun, yakni sebesar -9.4 persen.

 

Ekonomi Jepang Diperkirakan Terus Melambat

Di tengah semakin turunnya permintaan barang dari luar negeri, terdapat potensi perlambatan ekonomi Jepang secara masif pada bulan-bulan mendatang. Pasalnya, pemerintah Jepang pekan lalu telah memperluas skala darurat COVID-19 hingga tingkat nasional, menyusul lonjakan penderita yang terjangkit virus Corona dalam beberapa minggu terakhir.

Itu artinya, aktivitas ekonomi Jepang berpotensi semakin turun dan akan berdampak pada permintaan barang serta jasa. Dengan demikian, hampir dapat dipastikan perekonomian Jepang akan kembali mengalami kontraksi pada kuartal pertama tahun ini.

Merespon rilis data ekspor yang negatif dan suramnya outlook ekonomi Jepang, USD/JPY naik tipis dan diperdagangkan di 107.79 saat berita ini ditulis. Harga belum mampu keluar dari range penurunan akhir pekan lalu yang terbentuk berkat naiknya risk appetite pasar.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE