Menu

Permintaan Naik, Harga Minyak Kembali Melambung

Pandawa

Ketika permintaan bahan bakar AS terus meningkat, krisis batubara di Eropa dan Asia memicu naiknya penggunaan minyak untuk menggantikan batubara.

Seputarforex - Harga minyak mentah dunia melanjutkan penguatan pada perdagangan awal pekan (25/Oktober). Minyak Brent bergerak pada kisaran $86.20 per barel atau menguat 0.58 persen secara harian. Sementara itu, minyak WTI berada pada kisaran $84.54 per barel atau menguat 0.46 persen dari harga open harian. Secara teknikal, Brent berada pada level tertinggi sejak Oktober 2018, sedangkan WTI saat ini menduduki kisaran tertinggi sejak akhir 2014.

Setelah lebih dari setahun terjadi kemerosotan permintaan minyak akibat pandemi, permintaan bahan bakar AS terus menunjukkan pemulihan secara perlahan. Data terbaru menunjukkan bahwa permintaan minyak AS telah kembali ke area rata-rata lima tahun. Sementara itu, laporan dari Baker Hughes menyebutkan bahwa perusahaan minyak AS pekan lalu memangkas jumlah rig minyak dan gas alam untuk pertama kalinya dalam tujuh pekan terakhir.

Kekhawatiran terhadap pasokan batubara di kawasan China, India, dan Eropa juga menambah penguatan harga minyak. Pasalnya, krisis batubara menyebabkan kawasan-kawasan tersebut untuk beralih menggunakan minyak sebagai pembangkit listrik.

"Permintaan bahan bakar yang solid di Amerika Serikat dan kawasan lainnya di dunia menjaga pasokan (minyak) tetap ketat. Dalam jangka pendek, pasar melihat tidak ada intervensi dari negara produsen sehingga kondisi ini mendorong spekulan melepas posisi jual dan beralih pada posisi beli," kata Tetsu Emori, CEO Emori Fund Management Inc.

Meskipun demikian, analis juga memperingkatkan potensi koreksi pada harga minyak dalam beberapa minggu mendatang. Tak dapat dipungkiri, reli harga minyak yang begitu tajam menyebabkan munculnya kewaspadaan di kalangan pelaku pasar.

"Secara persentase, kenaikan minyak WTI yang mencapai level tertinggi sejak 2014 mirip dengan pola tahun 2007 dan 2009 saat terjadi reli curam pada harga minyak. Sehingga kami berpendapat harga minyak dapat mengalami koreksi dalam waktu dekat," imbuh Emori.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE