Menu

Permintaan Safe Haven Memudar, Emas Bertahan Di Level Rendah

Pandawa

Berlalunya keresahan pemilu Perancis membuat aset Safe Haven seperti Emas tidak begitu menarik di mata Investor. Selain itu, faktor penguatan Dollar dan Yield Obligasi AS juga menekan permintaan Emas.

Emas kembali bergerak di teritori negatif sepanjang sesi perdagangan hari Selasa (9/5) hingga menyentuh level terendah sejak Maret. Kemenangan Emmanuel Macron dalam permilu Perancis membuat aset Safe Haven seperti Emas tidak begitu menarik di mata Investor. Selain itu, faktor penguatan Dollar dan Yield Obligasi AS juga menekan permintaan Emas.

 

Mengawali pekan, Emas sempat menguat sejenak pada hari Senin kemarin dikarenakan oleh adanya aksi profit taking oleh Investor. Namun penguatan Emas tidak berlangsung lama dan harus kembali melemah hingga bertahan dibawah level 1230 di awal sesi New York malam ini.

"Selesainya Pemilu Perancis yang merupakan salah satu event resiko politik terbesar akan memicu beberapa konsolidasi harga Emas, walaupun ketidakpastian politik masih terjadi di Italia dan akan bertahan dalam waktu yang cukup lama", ucap Joni Teves, Analis Komoditas di UBS.

"Tekanan lanjutan tidak bisa dikesampingkan begitu saja untuk saat ini, namun kami berharap bargain hunting akan muncul dan pembelian fisik (Emas) akan menguat, terutama saat harga telah berada di kisaran $1,200 per ounce", Joni Teves menambahkan.

Pada pukul 19:13 WIB, Emas diperdagangkan pada level 1,222.58 Dollar AS per ounce atau berada dekat level terendah 8 pekan. Dengan demikian, Emas tepat berada di area support kunci yang terbentuk dari garis MA-100 yang kemungkinan besar akan kembali ditembus.

Fokus investor selanjutnya tertuju pada kenaikan suku bunga acuan Fed yang kemungkinan besar akan dilaksanakan pada pertemuan Juni mendatang. Komentar bernada hawkish datang dari Presiden The Fed Cleveland pada hari Senin kemarin. Ia mengatakan bahwa Rate Hike selanjutnya telah dijamin. Sementara itu, Presiden St. Loius Fed menyatakan bahwa permintaan obligasi yang kuat dan lemahnya pertumbuhan tenaga kerja akan membatasi rencana Rate Hike.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE