Menu

Pertaruhan Paritas EUR/USD Bangkit Lagi, Trump Effect

N Sabila

Paritas nilai Euro terhadap Dolar AS kembali muncul mengingat apresiasi Dolar setelah Trump memenangi pemilu presiden. Berikut ini pendapat Deutsche Bank tentang kemungkinan tersebut.

Seputarforex.com - Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS memberikan nafas baru bagi pertaruhan divergensi kebijakan ekonomi global. Isu paritas Euro dan Dolar AS yang pernah berhembus tahun lalu, kembali muncul ke permukaan lagi setelahnya.


Para trader melihat adanya peluang sebesar 45 persen pada kemungkinan terbenamnya mata uang Zona Euro hingga setara dengan $1 pada tahun 2017. Persentase peluang paritas itu mengganda dibandingkan dengan besaran persentase pada minggu lalu.

Presiden AS terpilih, Donald Trump, dalam kampanyenya pernah berjanji untuk mendorong minat belanja masyarakat dan memotong pajak. Akibatnya, spekulasi bahwa pertumbuhan ekonomi AS akan berakselerasi pun makin kencang. Kenaikan suku bunga The Fed pun ikut terpengaruh dan diramalkan, lajunya akan lebih cepat daripada yang diperkirakan.

Sentimen ini pun melambungkan Dolar ke level terkuatnya sejak Februari dan Euro pun tersungkur hingga ke level 1.07, level terendah sejak tahun 2015.


Euro Paritas Di Kuartal Awal Atau Akhir 2017

Menanggapi kondisi ini, para ekonom di Deutsche Bank AG--institusi yang memiliki ekuitas forex terbesar nomor empat dunia--mengatakan bahwa hasil pemilu AS sudah cukup untuk menggenjot Euro keluar dari rentang yang didiaminya sejak empat bulan terakhir. Euro akan bisa terdorong ke bawah $1 pada tahun 2017.

Peluang paritas untuk tahun 2016 ini sempat sirna akibat The Fed yang terus menunda kenaikan suku bunganya. Bahkan sebaliknya, Bank Sentral Eropa justru terus menambah gelontoran stimulus.

Kini, Trump akan resmi menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat. Terpilihnya sosok yang lebih dikenal sebagai pengusaha sukses itu telah mengantar Dolar AS meraih back-to-back gain seperti tahun 2014-1015, untuk reli dua tahunan terbesarnya sejak Zona Euro dibentuk pada tahun 1999.

"Divergensi telah kembali," kata George Saravelos Ahli Strategi di Deutsche Bank London kepada Bloomberg. "Kemenangan Trump telah mengubah segalanya."

Saravelos memprediksi, Euro akan turun hingga $1.05 di akhir tahun 2016 ini dan 95 sen di akhir tahun 2017, yang akan menjadi nilai EUR/USD yang terlemah sejak bulan Juni 2002. Namun sebaliknya, konsensus di Wall Street masih mengekspektasikan penguatan Euro di akhir tahun 2017, yakni kenaikan menuju $1.11.

Dari perhitungan-perhitungan tersebut, Kepala Broker Forex Ebury di New York mengatakan, kemungkinan paritas Euro-Dollar dapat terjadi di kuartal pertama tahun 2017. Kebijakan Trump yang mendorong ekspansi fiskal dalam perekonomian yang ingin memenuhi "full-employment" akan terwujud dengan bantuan kenaikan suku bunga yang lebih cepat daripada perkiraan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE