Menu

Pertumbuhan Bitcoin Memicu Lonjakan Kejahatan Digital

Yodik Prastya

Seorang warga Rusia diekstradisi ke AS atas tuduhan pencucian uang. Ini merupakan salah satu dari sederetan kejahatan digital via platform Bitcoin yang terus meningkat.

Mahkamah Agung Yunani telah memutuskan untuk mengekstradisi seorang warga Rusia yang diduga melakukan tindakan Cybercrime (kejahatan pada platform digital) bidang keuangan ke Amerika Serikat. Ekstradisi tersebut dilakukan seiring kecurigaan kegiatan pencucian uang hingga $4 miliar menggunakan platform kriptografis Bitcoin. Ini merupakan salah satu dari sederetan kejahatan via platform Bitcoin yang terus meningkat.

 

Warga Rusia yang melakukan pencucian uang sebesar $4 miliar melalui platform BTC-e itu bernama Alexander Vinnik. Ia kemudian dibawa oleh otoritas hukum Amerika Serikat dari Yunani untuk kemudian diinterogasi tentang beberapa hal menyangkut kegiatan kejahatannya tersebut. Mulai dari bagaimana rencana pencucian uang melalui BTC-e tersebut berlangsung, siapa yang membantu, dan rahasia apa yang mungkin dia sembunyikan. Kegiatan tersebut membuat penasaran beberapa pihak, karena pencucian uang dilakukan di salah satu bursa mata uang kripto terbesar di dunia, BTC-e.

Vinnik ditangkap di sebuah resort liburan di Yunani utara oleh sebuah regu tugas gabungan AS dan Interpol. Pengacara Vinnik, Ilias Spyrliadis, mengatakan bahwa pihaknya akan menunggu keputusan secara resmi yang akan dipublikasikan secara resmi dalam waktu satu minggu.

 

Pertumbuhan Bitcoin Memicu Kejahatan Digital

Garrick Hileman, seorang peneliti di University of Cambridge, mengatakan bahwa pertumbuhan Bitcoin yang semakin tajam dan adopsi secara mainstream oleh masyarakat luas, dapat memicu beberapa kasus kegiatan kejahatan digital yang semakin signifikan. Salah satu kasus yang paling mengerikan juga terjadi di negara Rusia, dimana salah seorang warganya tega untuk menculik dan menyiksa temannya demi memeras dana Bitcoin sebesar sekitar $18 juta.

Pada akhir tahun ini, Badan Pertahanan dan Intelijen Amerika Serikat sangat terkejut dengan lonjakan aktivitas ilegal, seperti dana teroris, gembong narkoba, dan lain sebagainya, yang melakukan transaksi atau menyimpan dana kejahatan mereka di platform Bitcoin. Dalam laporan Guardian awal bulan ini juga di sebutkan bahwa Inggris dan Uni Eropa tengah menimbang regulasi untuk mengakhiri anonomitas Bitcoin, karena meningkatnya kekhawatiran akan penggunaan mata uang kripto ini dalam kasus mangkir pajak dan pencucian uang.

Penggunaan Kriptografis saat ini memang terus berkembang, didukung oleh nilainya yang fantastis, sehingga membuat banyak orang dengan berbagai kepentingan terjun di dalam dunia Bitcoin. Bahkan terdapat juga kegiatan-kegiatan penipuan pada website-website phising yang dengan sengaja ingin mencuri detail dan privasi Bitcoin Wallet orang lain.


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE