Pertumbuhan Ekonomi Kanada Negatif, CAD Melemah

Seputarforex.com - Pertumbuhan ekonomi Kanada menyusut cukup jauh di bawah ekspektasi. Pada hari Senin (23/Desember) malam, Statistics Canada melaporkan bahwa GDP Kanada turun sebesar -0.1 persen di bulan Oktober 2019, setelah stagnan di 0.1 persen selama tiga bulan berturut-turut. Penurunan ke teritori negatif ini kembali terulang setelah kali terakhir terjadi pada bulan Februari 2019.

Aksi pemogokan pekerja di perusahaan otomotif Amerika Serikat, General Motors (GM), terindikasi menjadi salah satu masalah yang berimbas pada melambatnya pertumbuhan manufaktur di Kanada. Mengingat sektor manufaktur mengambil porsi yang besar pada pertumbuhan ekonomi, otomatis melambatnya sektor manufaktur akan mempengaruhi GDP Kanada.

Data GDP yang memasuki area negatif menambah panjang daftar rilis indikator ekonomi Kanada yang mengecewakan. Para analis memperkirakan, Bank of Canada (BoC) akan semakin tertekan untuk memotong suku bunga setelah sekian lama bergeming.

"Laporan pada hari ini kemungkinan akan diabaikan begitu saja, mengingat bahwa sejak awal, telah diketahui jika pemogokan (pekerja GM) akan memberikan dampak (pada Kanada). Namun, di kemudian hari dampak tersebut menguak adanya pelemahan yang perlu diperhatikan," kata Brian DePratto, analis dari TD Economics. Ia juga memperingatkan para pelaku pasar untuk tidak menghilangkan kemungkinan pelonggaran moneter BoC pada tahun 2020 mendatang.

Sebagai informasi, BoC menjadi satu-satunya bank sentral negara mata uang mayor yang mampu mempertahankan suku bunganya sejak Oktober 2018, meski semua bank sentral lain (termasuk The Fed) telah dilanda trend pemotongan suku bunga. Forecast BoC terhadap pertumbuhan Kanada pada Oktober lalu berada di level 1.3 persen. Dengan perolehan GDP yang kini mencapai -0.1 persen, para analis pun menilai jika BoC terlampau optimistis.

USD/CAD Naik

Merespon data GDP Kanada, CAD melemah terhadap Dolar AS. Hal ini terlihat dari pergerakan USD/CAD yang bertahan di level 1.3154, melanjutkan kenaikan 0.2 persen di sesi perdagangan akhir pekan lalu. Dolar AS menguat karena data GDP AS terbaru dilaporkan sesuai dengan ekspektasi.