Menu

Pertumbuhan Laju Inflasi AS Positif, Perkuat Peluang Rate Hike The Fed

Pandawa

Sebuah laporan resmi dari Departemen Tenaga Kerja AS pada hari jumat (19/2) menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan indeks laju harga konsumen inti atau diluar sektor makanan dan energi sehingga memberikan dorongan bagi Dollar AS untuk menguat terhadap berbagai mata uang

Sebuah laporan resmi dari Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat (19/2) menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan indeks laju harga konsumen inti atau diluar sektor makanan dan energi, sehingga memberikan dorongan bagi Dollar AS untuk menguat terhadap berbagai mata uang utama/ Major Currency dunia.

Data Core CPI AS pada bulan Januari naik sebesar 0.3 persen. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak Agustus 2011 silam, atau masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan inflasi bulan November sebesar 0.2 persen yang rilis pada Desember 2015 sewaktu Federal Reserve menaikan suku bunga pertama kali dalam kurun hampir sedekade terakhir. Hasil inflasi inti ini lebih baik dari prediksi ekonom yang menargetkan kenaikan 0.2 persen berbanding kenaikan 0.1 persen pada periode sebelumnya, atau dengan kata lain laju inflasi sudah tumbuh 2.1 persen dari 12 bulan lalu.

Sebelumnya diketahui bahwa Federal Reserve sudah lama menargetkan inflasi pada angka 2 persen sebagai indikator kestabilan ekonomi makro AS, sehingga data Inflasi menjadi perhatian utama Bank Sentral AS dalam menaikan suku bunga acuan.

Suramnya pasar keuangan dan bursa saham Global yang mencuat beberapa pekan terakhir ini ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap perekonomian negara paman Sam. Apalagi ditambah dengan semakin kuatnya pertumbuhan pasar tenaga kerja AS hingga semakin mendorong peluang terjadinya rate hike lagi sebelum akhir tahun nanti.

Sedangkan untuk data CPI yang baru saja rilis menunjukan stagnan, namun tetap lebih positif dibandingkan dengan prediksi ekonom yang memprediksi akan terjadi penurunan 0.1 persen atau sama dengan data periode sebelumnya.


Mata Uang Komoditas Rontok Pasca Peningkatan Inflasi AS

Mata uang komoditas seperti Aussie, Loonie dan Kiwi terpantau turun cukup tajam pasca rilisnya data inflasi AS, terlebih setelah trend bearish harga minyak mentah dunia terus membebani kinerja Aussie dan Loonie. Bahkan positifnya data core CPI Kanada tidak cukup ampuh membendung penguatan greenback. Tercatat Aussie dan Loonie melemah lebih dari 1 persen terhadap Dollar AS, sedangkan Kiwi melemah sekitar 0.8 persen.

Saat berita ini akan diturunkan, Greenback juga menguat terhadap 2 mata uang lainnya seperti Euro dan Poundsterling. Pair EUR/USD saat ini diperdagangkan pada harga 1.1103 sedangkan pair GBP/USD semakin melemah dan kini diperdagangkan pada level 1.4265 atau menjauhi level high harian di 1.4345


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE