Menu

Pesanan Mesin Inti Jepang Turun Ke Level Terendah 8 Bulan

Pandawa

Pesanan mesin inti Jepang kembali turun di bulan Mei karena lemahnya permintaan eksternal akibat perlambatan ekonomi global dan perang dagang AS-China.

Departemen Statistik Jepang pada hari Senin (08/Juli) merilis pesanan mesin inti (Core Machinery Orders) yang anjlok dari 5.2 persen ke -7.8 persen di bulan Mei, lebih buruk dibanding ekspektasi penurunan -3.7 persen. Pelemahan ini sekaligus tercatat sebagai penurunan terburuk sejak September 2018.

Kemerosotan pesanan mesin inti Jepang dalam basis bulanan di atas berimbas secara langsung pada perhitungan tahunan. Dalam hal ini, Core Machinery Orders versi y/y kembali ke zona negatif, menyentuh level -3.7 persen YoY atau lebih buruk ketimbang forecast di -3.6 persen. Padahal di bulan sebelumnya, pesanan mesin Jepang masih mencatatkan pertumbuhan 2.5 persen secara tahunan.

 

Masih Terimbas Faktor Eksternal

Kemerosotan pada pesanan mesin Jepang cukup beralasan, mengingat kondisi perekonomian global memang saat ini tengah lesu, terlebih karena efek perang dagang AS-China dan sikap proteksionis Trump. Kondisi demikian tentu saja menimbulkan keraguan di kalangan pasar. Meskipun permintaan domestik Jepang kokoh, tapi hal itu diragukan dapat membantu mengimbangi tekanan eksternal, mengingat selama ini perekonomian Jepang memang sangat bergantung pada ekspor.

"Walaupun mengalami penurunan di bulan Mei, tapi secara keseluruhan, belanja modal Jepang masih cukup stabil di sepanjang kuartal kedua. Meski begitu, kami melihat pertumbuhan investasi akan melambat tajam pada kuartal mendatang," kata Marcel Thieliant, ekonom senior Jepang di Capital Economics.

Thieliant kembali menambahkan, "Ketahanan tidak akan berlangsung lama, karena perusahaan telah merevisi turun rencana belanja modal mereka sehubungan dengan permintaan eksternal yang masih lemah. Dan kami juga melihat, belanja konsumen akan melambat setelah kenaikan pajak 10 persen di bulan Oktober."

Setiap penurunan dalam pengeluaran bisnis akan berdampak buruk terhadap prospek pertumbuhan upah, sehingga pada akhirnya berimbas pada berkurangnya momentum pemulihan ekonomi seperti yang diharapkan oleh BoJ selama ini.

 

USD/JPY Bertahan Di Level Tinggi

Rilis pesanan mesin inti Jepang pagi ini tidak berpengaruh signifikan terhadap pergerakan Yen versus Dolar AS. Pair USD/JPY hari ini diperdagangkan pada kisaran 108.40, berada dekat level tinggi 2 pekan karena didorong oleh rilis NFP Juni yang jauh melampaui ekspektasi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE