Menu

PGAS: Laba Bersih Melesat Tajam

Alia Tarmizi

Berdiri sejak 1974, PT Perusahaan Gas Negara Tbk mengemban tugas yang tidak mudah, yaitu membantu pemerintah membangun ekonomi nasional melalui penyaluran gas. Anak usaha PT Pertamina (Persero) itu membukukan kinerja yang positif pada tahun ini.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk. membukukan kenaikan laba bersih signifikan sebesar 122.8% menjadi US$218.14 juta pada periode yang berakhir 30 September 2018. Lonjakan laba bersih tersebut terutama disebabkan kenaikan pendapatan perseroan.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan, emiten dengan kode saham PGAS itu berhasil membukukan pendapatan sebesar US$2.45 miliar hingga kuartal III-2018, meningkat 12.9% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (yoy).

Pendapatan PGAS diperoleh terutama dari hasil penjualan gas sebesar US$1.94 miliar dan penjualan migas sebesar US$442 juta. Laba operasi interim konsolidasian selama triwulan III-2018 adalah US$390 juta, sedangkan Ebitda menjadi US$700.1 juta dari yoy US$636 juta.

"Kami melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami perlambatan," ungkap Sekretaris Perusahaan PGAS Rachmat Hutama di Jakarta, Selasa (13/11).

Selama sembilan bulan pertama 2018, Rachmat mencatat PGAS telah menyalurkan gas bumi sebesar 828.98 juta kaki kubik per hari (MMscfd) dengan rincian pada kuartal III-2018 volume gas distribusi sebesar 800.10 MMscfd dan volume transmisi gas bumi sebesar 28.88 MMscfd.

Rachmat mengatakan PGAS akan semakin agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional. Pada kuartal III-2018, infrastruktu pipa gas PGN bertambah lebih dari 35.75 km dan saat ini telah mencapai 7,516.7 km atau setara 80% jaringan pipa gas bumi hilir nasional.

 

Pelanggan Perseroan

Dari infrastruktur tersebut, PGAS telah menyalurkan gas bumi kepada 1,739 pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, 1,984 pelanggan komersial (hotel, restoran, dan rumah sakit), dan UKM, serta 177,710 pelanggan rumah tangga yang dibangun dengan investasi PGAS.

Saat ini, PGN juga telah mengelola dan menyalurkan gas bumi untuk sektor transportasi melalui 10 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan 4 Mobil Refueling Unit (MRU). Selain itu, untuk mendukung penyaluran gas ke pelanggan, PGAS juga mengoperasikan 2 Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Jawa Barat dan Lampung.

"Investasi infrastruktur pipa gas bumi yang dibangun PGAS hampir seluruhnya tidak mengandalkan APBN, sehingga tidak membebani negara. Selain itu, PGAS memperkuat pemanfaatan gas bumi dengan membangun infrastruktur di berbagai daerah," kata Rachmat.

Sejumlah proyek infrastruktur pun sedang dikerjakan oleh PGAS, mulai dari proyek pipa gas transmisi Duri-Dumai sepanjang 67km, termasuk pipa gas distribusi gas di Dumai sepanjang 56km. Selain itu, PGN juga sedang mengembangkan infrastruktur pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS) ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau.

Saat ini PGAS juga mengembangkan pipa gas bumi di Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 42km, dan dalam proses pembangunan jaringan pipa distribusi gas bumi di Pasuruan, Mojokerto.


Berita Saham Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE