Menu

PGAS: Sulit Bergabung Dengan Pipa Pertagas

Nadia

Penggabungan pipa gas dua perusahaan energi terbesar Indonesia, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dengan pipa gas milik anak usaha pertamina (Pertagas) diperkirakan akan sulit terwujud karena keputusan pemerintah dilibatkan dalam hal ini.

Penggabungan pipa gas dua perusahaan energi terbesar Indonesia, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (kode saham PGAS) dengan pipa gas milik anak usaha pertamina (Pertagas) diperkirakan akan sulit terwujud. Meskipun penggabungan pipa gas dua perusahaan dibutuhkan karena lebih efisien, yakni bisa menghasilkan kekuatan kapasitas jalur distribusi gas dalam jumlah signifikan dalam satu pengelola, namun menurut Adiatma Sardjito, Sekretaris Perusahaan Pertamina, hal itu sulit direalisasi karena keputusan pemerintah harus dilibatkan dalam hal ini.

Meski demikian, menurut Adiatma, Pertagas memiliki solusi lain untuk mempercepat pemanfaatan gas selain harus membeli saham PGN, yakni dengan membuka akses pemanfaatan aset bersama oleh PGN dan Pertagas. Jadi, setiap pemain (Pertagas atau PGN) harus bisa buka aksesnya untuk dimanfaatkan bersama. Saat ini, kedua perusahaan gas ini sedang direncanakan untuk digabungkan dengan cara Pertagas mengakuisisi PGN. Yang terjadi selama ini, kata Adiatma, justru tumpang tindihnya aset dan investasi antara kedua perusahaan tersebut sehingga membuat Pertagas dan PGN terlihat tidak akur. Oleh sebab itulah, Presiden Jokowi sempat mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa perusahaan energi plat merah seharusnya bersinergi dengan baik.


Berita Saham Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE