Menu

Pidato Tegas Gubernur RBA Tentang Inflasi Sukses Jeblokkan Aussie

N Sabila

Gubernur Bank Sentral Australia (RBA), Glenn Stevens, mengeluarkan pernyataan tegas tentang target inflasi yang akan dicapai oleh bank sentral tersebut menanggapi peringatan dari sejumlah ekonom untuk kembali memangkas tingkat suku bunga, mengingat rendahnya inflasi yang terjadi juga di negara-negara maju lainnya.

Gubernur Bank Sentral Australia (RBA), Glenn Stevens, mengeluarkan pernyataan tegas tentang target inflasi yang akan dicapai oleh bank sentral tersebut menanggapi peringatan dari sejumlah ekonom untuk kembali memangkas tingkat suku bunga, mengingat rendahnya inflasi yang terjadi juga di negara-negara maju lainnya di dunia. Dalam pidatonya di Trans-Tasman Business Circle pada Selasa (24/05) hari ini tersebut, Stevens juga mendiskusikan masalah pendinginan pasar perumahan walaupun RBA masih wasapada mengingat rendahnya suku bunga.



Kebijakan Moneter Saat Ini Berjalan Baik

Ia pun mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap pandangan yang menyebutkan bahwa petunjuk pokok kebijakan moneter harus dihentikan. "Menurut saya, ini (kebijakan moneter saat ini) merupakan kerangka kerja kebijakan moneter yang mudah dilakukan dan yang paling baik yang kita punya saat ini," kata Stevens. "Kebijakan moneter saat ini telah bekerja dengan baik dan saya kira akan tetap baik."

Pidato ini sekaligus akan menjadi salah satu pidato terakhir Stevens di hadapan publik sebelum turun dari jabatannya pada bulan September mendatang. Stevens menambahkan bahwa inflasi saat ini sedikit terlalu rendah namun ia tetap menunjukkan keyakinan bahwa inflasi akan kembali ke kisaran 2-3 persen dalam jangka menengah. "Kami menyampaikan apa yang terjadi saat ini namun hal ini bukanlah sesuatu yang kaku, yang meminta tanggapan spontan. Fleksibilitas masih dibutuhkan untuk memandang gambaran yang lebih jelas," kata Stevens.


AUD/USD Makin Tenggelam

Penegasan akan target inflasi dari pimpinan RBA ini memastikan kemerosotan bagi Dolar Australia. Terhadap Dolar AS, Aussie sudah terkubur di bawah level 0.72 karena para trader melihat absennya kebutuhan untuk merevisi ekspektasi setidaknya satu kali lagi pemotongan suku bunga tahun ini.

Saat berita ini ditulis, AUD/USD terus terjun menuju level 0.7168. AUD/USD terus bergerak turun sejak tanggal 2 Mei lalu. Menurut analisa dari Kathy Lien di BK Asset Management, jebloknya harga bijih besi yang merupakan komoditas ekspor utama Australia hingga 6.7 persen kemarin malam, membuat mata uang Australia akna terus tertekan di level rendah.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE