Menu

Pidato Terakhir Fisher The Fed Sebelum Lengser Dari FOMC

N Sabila

Dolar AS masih menjadi mata uang yang paling bersinar hingga hari ini. Mata uang Amerika Serikat tersebut melompat ke level tinggi 11 tahun terhadap Euro, dan terkuat terhadap Yen sejak 7 setengah tahun terakhir. Salah satu pendukung menguatnya Dolar sejak malam tadi adalah pernyataan Presiden The Fed untuk wilayah Dallas, Richard Fisher.

Dolar AS masih menjadi mata uang yang paling bersinar hingga hari ini. Mata uang Amerika Serikat tersebut melompat ke level tinggi 11 tahun terhadap Euro, dan terkuat terhadap Yen sejak 7 setengah tahun terakhir. Salah satu pendukung menguatnya Dolar sejak malam tadi adalah pernyataan Presiden The Fed untuk wilayah Dallas, Richard Fisher.


Pidato Fisher malam tadi merupakan pidato terakhirnya sebelum melepaskan hak suaranya sebagai pembuat kebijakan di FOMC akhir Maret ini. Fisher mengatakan, kondisi Dolar AS saat ini adalah refleksi dari kuatnya pemulihan dalam perekonomian AS. Ia memperingatkan kepada segenap dewan pembuat kebijakan bahwa penundaan kenaikan suku bunga di tengah penguatan pasar tenaga kerja berisiko memicu resesi.

Naikkan Suku Bunga Segera Namun Gradual Daripada Lambat Namun Pesat

Seperti pidato-pidato sebelumnya, Fisher yang hawkish ini terus menekan Federal Reserve untuk segera mengakhiri kebijakan longgar dan mulai menaikkan suku bunga. Fisher mengesampingkan stagnasi yang terjadi dalam pertumbuhan upah, dan menyebutnya sebagai indikator yang lagging atau indikator yang memang lamban. Sementara tentang rendahnya inflasi, menurut Fisher, indeks harga konsumen AS akan melambung dengan sendirinya begitu harga minyak stabil.

"Gagasan apapun yang berkaitan dengan tingkat suku bunga saat ini, menurut saya, tidak ada yang lebih berisiko dibandingkan terlambat menaikkan suku bunga dan menaikkannya dalam jumlah yang besar," tandas Fisher dalam pidatonya. "Saya lebih ingin agar FOMC menaikkan suku bunga dalam waktu dekat ini namun dengan level yang sedikit demi sedikit, dibandingkan dengan menunda-nunda kenaikan namun begitu dinaikkan langsung dalam level yang tinggi." tuturnya.

The Fed saat ini merupakan satu-satunya bank sentral yang berpeluang untuk menaikkan tingkat suku bunga karena sinyal ekonomi AS terus menguat. Betapa tidak, bank-bank sentral lain seperti Sydney, Wellington, Tokyo, Zurich, dan Frankfurt justru harus melakukan pemotongan suku bunga, membeli obligasi-obligasi pemerintah, QE, ataupun menyampaikan "jawboning" untuk melemahkan mata uang mereka demi menstimulasi pertumbuhan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE