Menu

PM Inggris Akan Mengeluarkan White Paper Tentang Brexit

Pandawa

Rencana proses Brexit dari Uni Eropa akan disusun dalam bentuk formal berupa "White Paper" untuk memberikan kemudahan bagi Parlemen dalam menyimak rencana Brexit

Perdana Menteri Inggris, Theresa May pada hari Rabu siang (25/1) siang waktu setempat mengatakan bahwa beliau akan mengumumkan rencana proses Brexit dari Uni Eropa dalam bentuk formal berupa "White Paper" untuk memberikan kemudahan bagi Parlemen dalam menyimak rencana terkait proses Brexit yang saat ini masih terus bergulir.

Rencana May tersebut didasari atas keputusan Mahkamah Agung Inggris pada hari Selasa kemarin yang mengharuskan Pemerintah mendapatkan izin Parlemen terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Namun berdasarkan tentang apa yang May katakan dan keputusan MA Inggris, banyak anggota parlemen ingin melihat rencana rencana yang tertuang dalam "White Paper" untuk memfasilitasi pengawasan yang lebih menyeluruh sebelum voting parlemen berlangsung.

White Paper dalam hal ini merupakan sebuah dokumen formal yang dibuat oleh Pemerintah untuk mengemukakan proposal dalam hal ini terkait proses Brexit dan peraturan di masa yang akan datang.

Performa mata uang Poundsterling tampaknya kian dominan terhadap Dollar AS sepanjang sesi perdagangan hari ini. GBP/USD menguat sebanyak 1.3 persen dalam kurun waktu 24 jam terakhir hingga menyentuh 1.2606 yang merupakan level tertinggi sepanjang tahun 2017. Sedangkan EUR/USD berupaya untuk mempertahankan performa bullish jangka pendeknya terhadap Greenback dan berada di level 1.0742 atau telah menguat 0.4 persen sejak awal pekan.

 

Kebijakan Trump Bisa Berdampak Terhadap Ekonomi Global

Banyak analis ekonomi menyebut bahwa saat ini pelaku pasar berada didalam ketidak-pastian terkait kebijakan Donald Trump sebagai Presiden AS yang bisa berdampak besar terhadap ekonomi global. Deputi Menteri Keuangan Jerman, Jens Spahn, mengatakan "Masih terlalu dini menilai Donald Trump mengenai rencana-nya untuk meningkatkan belanja bagi negara-negara bagian, karena hal tersebut bisa memberikan tekanan kepada ekonomi global”.

Jens Spahn juga menambahkan "Level pajak saat ini untuk sektor bisnis di AS masih positif namun perlu dibatasi". Tampaknya kebijakan Proteksionisme Presiden Donald Trump masih akan terus berdampak terhadap pelemahan dollar AS di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar dalam jangka pendek. Pelaku pasar ingin melihat seperti apa "Action" Presiden dari partai Republik tersebut dalam 100 hari masa kepimpinannya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE