Menu

PM Inggris Kembali Ajukan Voting Brexit Di Parlemen, Pound Menguat

Brianika

Meski mendapat banyak perlawanan, PM Inggris Boris Johnson masih optimis jika deal Brexit bisa tercapai sesuai deadline pada 31 Oktober.

Seputarforex - Mendekati deadline 31 Oktober, rintangan PM Inggris Boris Johnson untuk mendapatkan deal Brexit terlihat semakin sukar. Sebelumnya, usaha Johnson meminta dukungan kepada House of Commons belum membuahkan hasil sesuai harapannya. Johnson kalah suara dalam voting parlemen yang diselenggarakan pada Sabtu (19/Oktober).

Meski banyak yang menentang, Johnson pantang menyerah. Ia masih berupaya mengesahkan undang-undang yang mengimplementasikan kesepakatan Brexit melalui parlemen secepat mungkin. Johnson juga menjamin proses Brexit akan terus berlanjut agar bisa fokus pada masalah-masalah lainnya, seperti layanan kesehatan, pendidikan, dan biaya hidup.

Pada hari ini (22/Oktober), parlemen akan melakukan voting atas banding yang diajukan oleh Johnson. Perdebatan antara tim Johnson dan pihak oposisi diperkirakan semakin memanas.

"Saya berharap voting hari ini akan berpihak kepada saya. Masyarakat tidak ingin ada delay lagi. Mari kita selesaikan deadline 31 Oktober dan move on," ungkap Johnson.

Ia tetap yakin bahwa kesepakatan Brexit dapat segera terlaksana dengan damai. "Kami akan meninggalkan (Uni Eropa) tanpa gangguan, dapat menjalin persahabatan (dengan mereka), dan bebas perselisihan. Kami meninggalkan Uni Eropa, tapi kami tetap menjadi orang Eropa," katanya.

Namun, juru bicara House of Commons, John Bercow, justru menganggap bahwa voting atas delay Brexit tidak perlu dilakukan ulang.

"Secara garis besar, mosi hari ini sama dengan mosi pada hari Sabtu. Hari ini akan mengulang dan sia-sia dilakukan," tegas Bercow.

 

GBP/USD Menguat

Meski wacana Boris Johnson untuk mengupayakan Brexit pada 31 Oktober masih penuh ketidakpastian, Pound terlihat menguat. Saat berita ini ditulis, kurs GPB/USD naik sebesar 0.14% dari level Open Harian ke angka 1.29770.

Selain terhadap Dolar AS, Pound juga menang melawan mata uang mayor lainnya, seperti Euro (+0.15%), Dolar Australia (+0.08%), dan Yen (+0.19%). Namun dalam waktu yang sama, Pound melemah versus Dolar New Zealand (-0.08%).


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE