Menu

PM Johnson Kirim Surat Ke Uni Eropa Tentang Renegosiasi Brexit

A Muttaqiena

Surat PM Boris Johnson memuat buah pikirannya tentang kesepakatan brexit ideal yang dipandang pesimis oleh pelaku pasar.

Poundsterling diperdagangkan dalam kisaran terbatas pada awal pekan ini, tetapi situasi boleh jadi akan segera berubah. PM Boris Johnson baru saja menyampaikan bahwa ia telah mengirimkan surat kepada Presiden European Council yang memuat buah pikirannya mengenai perbatasan Irlandia dan brexit. Respons para pemimpin Uni Eropa terhadap proposal Johnson bisa memengaruhi pergerakan Sterling ke depan.

"Saya telah menulis ke Presiden European Council mengenai aspek-aspek kunci dalam pendekatan Inggris terhadap brexit, masalah dalam 'backstop', dan komitmen pemerintah terhadap perjanjian Belfast (Good Friday) yang berhubungan dengan adanya kesepakatan dengan Uni Eropa atau tidak," kata PM Boris Johnson.

Menurut Johnson, rencana 'backstop' untuk perbatasan Irlandia Utara harus diganti dengan 'aturan alternatif' yang dirancang untuk memastikan tiadanya perbatasan fisik antara Inggris dan Irlandia. Aturan alternatif ini perlu diterapkan sebelum akhir masa transisi berakhir, dengan syarat tidak boleh bentrok dengan kedaulatan Inggris, hubungan Inggris-Uni Eropa di masa depan, dan perjanjian Good Friday.

Kabar baik dari pesan Johnson tersebut muncul dari kesediaannya untuk menentukan masa transisi. Masa transisi ini dipandang penting oleh banyak pihak, khususnya pebisnis, untuk menghindari chaos akibat brexit. Namun, pesan Johnson menyiratkan bahwa ia tak mau Inggris mengikuti aturan Uni Eropa dalam bentuk apapun setelah brexit. Akibatnya, para pakar pesimis poin penting ini bisa tercapai. Respons para pemimpin Uni Eropa terhadap surat itu pun menjadi sorotan baru.

"GBP/USD menunjukkan sedikit reaksi terhadap berita bahwa PM Inggris Boris Johnson mengirimkan surat kepada Presiden European Council Donald Tusk, mengatakan bahwa ia ingin menggantikan backstop Irlandia dengan 'komitmen mengikat secara hukum' bagi Inggris dan Uni Eropa untuk tidak membangun infrastruktur dan melakukan pemeriksaan di perbatasan. Uni Eropa belum merespons." kata Kim Mundy, seorang pakar strategi forex dari CBA.

Ia menambahkan, "Johnson akan bertolak ke Jerman dan Prancis (Rabu dan Kamis) serta menekankan lagi bahwa Inggris akan pergi dari Uni Eropa pada 31 Oktober dengan ataupun tanpa kesepakatan. Kami terus menyaksikan (potensi) kenaikan minimal bagi GBP selama ketidakpastian brexit tetap tinggi."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE