Menu

PM May Ambil Kendali Negosiasi Brexit, Poundsterling Naik

N Sabila

Poundsterling menguat terhadap Dolar AS, setelah PM Inggris Theresa May mengatakan bahwa ia akan memegang kendali penuh dalam negosiasi Brexit.

Seputarforex.com - Poundsterling menguat menyusul pernyataan PM Inggris Theresa May, yang menegaskan bahwa ia akan memegang kendali penuh dalam negosiasi Brexit dengan Uni Eropa. Kendati demikian, para analis dari ING masih memandang bearish pada Pound ke depan.

 

 

Pound Naik Pasca Pernyataan PM May

GBP/USD naik ke level tinggi satu minggu di 1.3160 pada hari Selasa (24/Juli) malam ini, setelah sebelumnya turun ke level rendah 1.3072. Cable menerima cukup banyak permintaan karena para trader memilih untuk memborong mata uang tersebut di sesi perdagangan Amerika pasca pernyataan PM May.

 

 

PM Inggris, Theresa May mengatakan bahwa sekarang dirinya akan memegang kendali langsung atas negosiasi Brexit. Dia sendiri yang akan menyusun mayoritas skenario kesepakatan dan berbicara dengan Uni Eropa. Sedangkan Departemen Brexit kini akan lebih difokuskan untuk mempersiapkan Inggris memasuki masa exit dan menghadapi skenario no-deal (tanpa kesepakatan).

Komentar May tersebut datang setelah Menteri Brexit Dominic Raab yang akan menggantikan posisi David Davis, mengatakan bahwa Inggris harus bersiap menghadapi serangkaian event yang berhubungan dengan Brexit setidaknya hingga Oktober. Namun, pernyataan tersebut tidak memberikan banyak pengaruh pada Pound.

 

ING Turunkan Ekspektasi Untuk Penguatan Pound

Kendati Pound menguat malam ini, ING, bank dan institusi finansial mulitinasional terkemuka dunia, justru menurunkan ekspektasinya untuk penguatan mata uang Inggris terhadap Euro dan Dolar AS. Alasannya, ketidakjelasan masih menggelayuti politik di negara yang sedang disibukkan oleh Brexit tersebut, setidaknya hingga bulan Oktober.

Walaupun dalam jangka pendek akan ada kemungkinan bagi GBP/USD untuk kembali mencapai level tinggi bulan Juni, tapi mereka memperkirakan bahwa kekhawatiran atas hengkangnya Inggris dari Uni Eropa akan meningkat, dan dapat melemahkan Pound lebih dalam daripada yang telah diantisipasikan.


"Poundsterling masih murah, baik dalam jangka pendek (dalam isu suku bunga BoE dan data ekonomi Inggris), maupun jangka panjang (dalam isu Brexit). Namun, kekacauan politik di Westminster menjadi alasan yang bagus untuk berdagang (Pound) dengan diskon," kata Viraj Patel, salah seorang analis ING.


 


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE