Menu

PM May Desak Uni Eropa Akhiri Deadlock Perundingan Brexit

Pandawa

Perdana Menteri Inggris, Theresa May pada hari Kamis (19/10) mendesak Uni Eropa untuk mengakhiri kebuntuan dialog terkait Brexit.

Perdana Menteri Inggris, Theresa May pada hari Kamis (19/10) mendesak Uni Eropa untuk mengakhiri kebuntuan dialog terkait Brexit, serta meminta para pemimpin blok tersebut agar merespon dengan "segera", guna menghapus kekhawatiran warga Uni Eropa yang bermukim di Inggris.

Theresa May yang menghadiri KTT selama dua hari di Brussels, Belgia, dan bertemu dengan para pemimpin negara Uni Eropa, harus menurunkan harapan mampu memenangkan perundingan mengenai proses penceraian Inggris dari Uni Eropa pada tahun 2019 mendatang. May gagal dalam negosiasi yang berakhir deadlock tersebut, dan sebagai gantinya, May sedang fokus membuat progress positif, terutama menyangkut Hak Warga Negara.

"Kami akan melihat progress konkrit yang akan dicapai dalam perundingan perceraian Inggris dan menetapkan rencana ambisius dalam beberapa pekan mendatang. Khususnya (contoh), ingin melihat 'urgensi' dalam perundingan mengenai Hak Warga Negara," ucap May kepada wartawan setempat.

Namun, May menolak menjawab pertanyaan mengenai biaya yang harus Inggris keluarkan ketika telah resmi meninggalkan Uni Eropa setelah pada bulan lalu di Italia. Sebelumnya, May menawarkan dana sebanyak 20 Milyar Euro (24 Milyar USD), tetapi sejumlah petinggi Uni Eropa mengindikasikan penolakan.

 

Theresa May Hadapi Tekanan Dari Parlemen

Posisi May yang lemah di Parlemen setelah pada pemilu gagal meraih kursi mayoritas, membuat dirinya terbelenggu oleh tuntutan dari partai untuk "pergi" dari perundingan, kecuali bila Uni Eropa setuju untuk mengangkat mengenai masalah perdagangan.

Dalam sebuah surat terbuka kepada May pada hari Kamis menunjukan, anggota Parlemen Pro-Brexit dan pebisnis mendesak perundingan dengan EU terkait perdagangan, Inggris harus memberi sinyal bahwa siap tunduk pada aturan dari WTO (World Trade Organization). Khususnya, selepas Maret 2019, ketika Inggris dijadwalkan resmi bercerai dengan Uni Eropa.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE