Menu

PM May Kembali Ditentang, Poundsterling Jatuh

N Sabila

50 orang pejabat pembuat kebijakan di pemerintahan May, telah mengadakan diskusi tentang bagaimana dan kapan mereka akan mendepak Theresa May dari jabatannya.

Seputarforex.com - Poundsterling melemah terhadap Euro dan Dolar AS di sesi perdagangan Rabu (12/Sep) sore ini. Penyebabnya adalah kabar mengenai pergolakan dalam pemerintahan PM Theresa May.

 

Rencana Brexit PM May Mendapat Tentangan Dari Dalam Negeri

Kejatuhan Poundsterling terjadi setelah BBC melaporkan bahwa sekitar 50 pejabat pembuat kebijakan di pemerintahan May, telah mengadakan diskusi tentang bagaimana dan kapan mereka akan mendepak Theresa May dari jabatannya.

 

 

Orang-orang tersebut mengutuk rencana May yang akan tetap membiarkan Inggris berada dalam zona perdagangan bebas untuk barang-barang dengan Uni Eropa, setelah negara bermata uang Poundsterling ini resmi meninggalkan kesatuan tersebut per Maret 2019. Tidak hanya menentang langkah May, merekajuga mempertanyakan sudah sejauh mana perkembangan negosiasi Brexit saat ini, sebelum akhirnya dapat menyetujui perjanjian perdagangan.

Pergolakan yang terjadi di kubu pemerintah dalam negeri Inggris, bertolak belakang dengan kelangsungan negosiasi di Brussel. Perkembangan terbaru dari meja perundingan antara Inggris dan Uni Eropa mengisyaratkan optimisme akan tercapainya kesepakatan perdagangan.

Awal pekan lalu, Ketua Negosiator Uni Eropa Michele Barnier bahkan menyebutkan bahwa kesepakatan dapat tercapai dalam beberapa minggu ke depan. Sehingga, Inggris dapat terbebas dari kemungkinan No Deal Brexit.

 

Poundsterling Jatuh Sesaat, Investor Yakin UE Berpihak Pada May

Carut marut Brexit menjadi faktor utama pengguncang pasar selama beberapa waktu terakhir. Data GDP Inggris yang meningkat tajam pun tak bertahan lama dalam mengalahkan pamor isu Brexit.

Poundsterling jatuh sekitar semperempat persen terhadap Dolar AS ke level 1.2994, beberapa saat setelah kabar rencana penggulingan May diturunkan. Namun saat berita ini ditulis, GBP/USD sudah diperdagangkan naik lagi ke kisaran 1.3012.

Sementara itu, Poundsterling juga melemah terhadap Euro, terlihat dari pergerakan EUR/GBP yang naik melesat dari 0.8895 ke angka 0.8917. Saat berita ini ditulis, EUR/GBP diperdagangkan di angka 0.8911.

 

 

"Pasar sangat fokus pada (kondisi) saat ini dan yang terkini daripada masa yang akan datang," kata Neil Mellor, analis dari BNY Mellon.

Mellor menambahkan, para investor kian yakin bahwa Kepala Uni Eropa akan berupaya untuk berpihak pada PM May dan mengamankan perjanjian Brexit. Optimisme tersebut berhasil menjauhkan Poundsterling dari level rendah sepanjang tahun 2018 yang tercapai di pertengahan Agustus lalu.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE