Menu

PM May Sepelekan Risiko No Deal Brexit, Pound Jatuh

N Sabila

Menurut PM Theresa May, gagal untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa bukan berarti akhir dari segalanya.

Seputarforex.com - Poundsterling jatuh ke dekat level rendah satu tahun terhadap Euro, di sesi perdagangan Selasa (28/Agustus) sore ini. Penyebabnya adalah pernyataan Perdana Menteri Theresa May yang dinilai meremehkan konsekuensi No Deal dengan Uni Eropa dalam negosiasi Brexit.

 

PM May Sepelekan Dampak No Deal Brexit

"Gagal untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa bukan berarti akhir dari segalanya," kata PM Theresa May kepada awak media yang dikutip oleh Reuters.

Pernyataan May tersebut diduga merupakan tanggapan dari pernyataan Menteri Keuangan Philip Hammond, yang memperingatkan adanya "bahaya ekonomi" akibat No Deal Brexit.

Peringatan Hammond bukan tak berdasar. Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas mengatakan bahwa risiko No Deal Brexit masih dibicarakan di meja perundingan. Begitupun dengan PM Prancis yang juga telah meminta para menterinya untuk mempersiapkan langkah-langkah darurat apabila Inggris keluar dari UE tanpa kesepakatan.

Saat ini, potensi No Deal Brexit memang kian meningkat di mata para investor, sehingga banyak yang melakukan upaya hedging terhadap Poundsterling. Mata uang Inggris diperkirakan berisiko mengalami "penumpukan" apabila Inggris dibiarkan terisolasi dari Uni Eropa, yang merupakan mitra dagang terbesarnya. Posisi hedging ini makin menguat mendekati bulan Maret tahun depan yang menjadi tenggat waktu negosiasi.

"Indikator-indikator ekonomi Inggris memang cukup meningkat akhir-akhir ini, tetapi ketidakpastian politik yang melingkupi Brexit juga terlalu besar." kata analis CMC Markets, David Madden.

Ia menambahkan bahwa short-position pada Poundsterling kini mencapai jumlah yang tertinggi sejak pertengahan 2017.

 

Poundsterling Turun Terhadap Euro

Gara-gara pernyataan May tersebut, Poundsterling turun terhadap Euro, dengan EUR/GBP yang menunjukkan kenaikan dari 0.9060 ke 0.9071.

Sementara itu, GBP/USD jatuh ke kisaran 1.2882, setelah dalam beberapa hari terakhir naik memanfaatkan lemahnya Dolar AS. Meski demikian, penurunan pasangan mata uang tersebut cenderung masih terbatas atau belum menunjukkan sinyal reversal bearish yang kuat.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE