Menu

PMI Jasa Inggris Rebound, Sterling Kembali Meninggi

Utari

Sterling terpantau meninggi terhadap beberapa mata uang lain setelah rilis PMI di sektor jasa negara Inggris rebound. Saat berita ini diturunkan pair GBP/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1.3336, naik sebesar 0.49 persen.

Sektor jasa untuk bulan Agustus di negara Inggris mampu rebound dengan tajam dan tumbuh setelah mengalami kemerosotan pasca Brexit. Membaiknya indeks PMI jasa tersebut mendorong naik mata uang poundsterling terhadap dolar AS. Saat berita ini diturunkan pair GBP/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1.3336, naik sebesar 0.49 persen. Selain itu, mata uang pound sterling juga terpantau meninggi terhadap euro dengan pair EUR/GBP diperdagangkan turun sebesar 0.35 persen menjadi 0.8364.

 

Setelah pada beberapa bulan lalu timbul ketakutan dan kecemasan pasca keputusan Brexit, salah satu indikator ekonomi Inggris yang dirilis hari Senin (05/09) ini menunjukkan perbaikan sangat signifikan. Rilis data PMI jasa Inggris untuk bulan Agustus meningkat tajam melampaui ekspektasi ke 52.9 setelah anjlok menjadi 47.4 karena keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa beberapa waktu lalu.

Sektor jasa di negara Inggris merupakan salah satu mesin penggerak pertumbuhan ekonomi di Inggris karena sekitar 79 persen dari keseluruhan aktivitas ekonomi adalah di bidang jasa. Survei PMI untuk sektor jasa di Inggris adalah berdasarkan kuisioner dari senior purchasing executives pada 400 perusahaan di Inggris.

 

Ekonomi Inggris Mulai Pulih

Tak hanya PMI sektor jasa yang rebound dan mengejutkan pasar, rilis data PMI sektor konstruksi untuk bulan Agustus pada pekan lalu meski masih kontraksi, data ini mengalami kenaikan besar. PMI konstruksi Inggris ini dapat merangkak naik menjadi 49.2 dari sebelumnya hanya 45.9. Disamping itu, adapun data PMI manufaktur Inggris yang dirilis pada hari Kamis lalu secara mengejutkan juga naik ke level tinggi yaitu di 53.3. Kondisi sektor manufaktur negara Inggris pada bulan Agustus sudah keluar dari zona kontraksi setelah penurunan tajam sebelumnya yang terjadi pada bulan Juli lalu pasca Brexit.

Sementara itu, dari sisi dolar AS, mata uang ini masih dibawah tekanan setelah rilis NFP dan tingkat pengangguran di AS yang mengecewakan. Merosotnya NFP AS menjadi 151,000 ini memberikan peluang kenaikan tingkat suku bunga oleh the Fed menurun. Disamping itu, pelaku pasar kini menunggu rilis PMI non manufaktur ISM besok. Diperkirakan data PMI non manufaktur bulan Agustus tersebut akan melandai tipis dari 55.5 menjadi 55.0.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE