Menu

PMI Manufaktur China Capai Level Tertinggi Sejak 2017

Brianika

Di luar ekspektasi, PMI Manufaktur China melaju pesat ke levet tertinggi dalam 2 tahun terakhir, didorong oleh kenaikan permintaan asing dan domestik.

Seputarforex - Data PMI Manufaktur China bulan Oktober secara tak terduga telah mencapai level tertinggi sejak Februari 2017. Berdasarkan laporan Departemen Statistik China pada Jumat (01/November), data Caixin Manufacturing PMI dalam basis bulanan menunjukkan kenaikan ke level 51.7. Ini bertolakbelakang dari ekspektasi para analis, yang sebelumnya memprediksi jika manufaktur China akan mengalami kemerosotan dari 51.4 ke 51.0.

 

Didorong Pemintaan Ekspor Dan Domestik

Angka manufaktur yang melaju pesat didukung oleh adanya kenaikan pesanan ekspor dan permintaan domestik yang diterima pabrik-pabrik di China. Seiring itu, jumlah produksi turut meningkat drastis.

"Permintaan domestik maupun asing mengalami peningkatan tajam," ungkap Direktur Analis Makroekonomi di CEBM Group, Zhengsheng Zhong.

Menurut Zhong, ekspansi pesanan yang diterima oleh produsen China mengalami kenaikan sejak 5 bulan terakhir, meski ketidakpastian perang dagang AS-China tengah berlangsung. Seperti yang diketahui, AS-China telah mencapai kesepakatan dagang fase awal, yang sedianya akan diresmikan dalam waktu dekat dalam KTT Apec di Chili. Hanya saja, event yang seharusnya menjadi momen penting dalam perang dagang AS-China ini secara tiba-tiba dibatalkan.

Selanjutnya, Zhong memperkirakan bahwa kenaikan pemintaan ini juga dipicu oleh keputusan AS yang membebaskan tarif impor terhadap 400 produk asal China.

Selain dari eksternal, faktor pendorong juga berasal dari dalam negeri. Terkait hal ini, pemerintah telah berusaha untuk meningkatkan permintaan domestik dalam setahun terakhir melalui pengeluaran infrastruktur.

"Jika jumlah permintaan meningkat, termasuk proyek-proyek infrastruktur dan ekspor, dapat berlanjut, maka sektor manufaktur dapat secara bertahap memiliki fondasi yang kuat," kata Zhong.

 

Yuan Masih Melemah

Positifnya data manufaktur China nyatanya belum mampu menyokong pergerakan Yuan terhadap Dolar AS. Saat perdagangan sesi Asia Jumat (01/November), USD/CNY menguat 0.06% dibandingkan level Open harian ke angka 7.0422.

Selain versus Dolar AS, Yuan juga melemah terhadap mata uang mayor lainnya, seperti Dolar Australia (-0.28%), Pound (-0.23%), Euro (-0.19%), dan Dolar New Zealand (-0.44%). Mata uang resmi Negeri Tirai Bambu itu agaknya masih tertekan oleh prospek kesepakatan dagang AS-China yang kembali mengkhawatirkan setelah APEC Chili dibatalkan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE