Menu

PMI Manufaktur China Kembali Ke Zona Kontraksi

Pandawa

Aktivitas manufaktur China di tingkat Usaha Kecil dan Menengah mengalami penyusutan untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir.

Aktivitas manufaktur China versi Caixin yang memperhitungkan Usaha Kecil Menengah (UKM), secara tidak terduga melemah di bulan Juni. Data tersebut turun ke zona kontraksi, tepatnya di level 49.4. Padahal, angka bulan Mei masih berada di level 50.2. Ini merupakan kondisi kontraksi untuk pertama kali dalam empat bulan terakhir, sekaligus menjadi pencapaian terburuk sejak Januari 2019. Sebagai informasi, batas ekspansi-kontraksi dalam pembacaan data PMI Manufaktur adalah di level 50.

Kontraksi pada aktivitas pabrik untuk UKM sebagian besar dipicu oleh anjloknya sub indeks pesanan baru dari 50.7 menjadi 48.8. Permintaan domestik yang melambat, goyahnya ekspor di tengah lesunya permintaan global, juga perang dagang dengan AS, menjadi alasan-alasan di balik turunnya pesanan baru.

Hal ini semakin mencerminkan bahwa ekonomi China belum menemukan pijakan kuat, dan menggarisbawahi kebutuhan mendesak terhadap langkah stimulus lebih lanjut.

"Ekonomi China mendapat tekanan lebih lanjut di bulan Juni. (Sehingga) sangat penting bagi pembuat kebijakan untuk kembali melakukan intervensi berupa kebijakan Countercyclical," kata Zhengsheng Zhong, Direktur Analisis Ekonomi Makro di CEBM Group.

 

Pertemuan AS-China Di KTT G20 Dorong Optimisme Pasar

Walaupun PMI Manufaktur Caxin cenderung mengecewakan, investor masih optimis karena China dan AS sepakat untuk kembali ke meja perundingan setelah kedua presiden bertemu di sela KTT G20 Osaka akhir pekan lalu. Setidaknya, hal ini lebih baik dibandingkan skenario deadlock yang akan meningkatkan tensi perang dagang.

Namun, beberapa analis mengatakan bahwa tidak adanya perjanjian substansial dari pertemuan di KTT G20 membuat perekonomian China masih akan terus tertekan. Trump dan Xi Jinping sejauh ini memang hanya menunda kenaikan tarif tambahan sebesar $300 miliar saja, sedangkan tarif sebelumnya tetap berlaku. Artinya, perang dagang sebenarnya belum selesai.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE