PMI Manufaktur China Solid Meski Dihadang Liburan Imlek |
Data manufaktur China secara tidak terduga berekspansi meski sebagian besar pabrik tutup karena liburan Imlek selama sepekan. Kenaikan serupa juga terjadi pada sektor manufaktur kecil menengah dan sektor jasa China.
Seputarforex - Pada hari Selasa (01/Maret), Biro Statistik Nasional China merilis data PMI Manufaktur yang mencapai 50.2 selama bulan Februari. Meski hanya naik tipis dari perolehan bulan sebelumnya, indeks kali ini berhasil mematahkan ekspektasi penurunan ke zona kontraksi 49.9.
Ekonom memperkirakan aktivitas pabrik akan merosot karena momen Imlek sejak akhir Januari. Pada tahun-tahun sebelumnya, liburan Imlek biasanya berdampak terhadap aktivitas ekonomi karena pekerja menghabiskan waktu liburan besama keluarga. Disamping itu, event Internasional seperti olimpiade musim dingin awalnya diproyeksikan akan menekan aktivitas industri China.
Namun pada kenyataannya, PMI Manufaktur bulan Februari justru bertahan di zona ekspansi. Walaupun sub-indeks produksi turun dari 50.9 menjadi 50.4 pada bulan Februari, pesanan baru naik signifikan dari 49.7 menjadi 50.7. Sub-indeks pesanan ekspor juga naik dari 48.4 menjadi 49.0 pada bulan Februari.
"Secara keseluruhan, sektor manufaktur China tetap di jalur pemulihan jangka panjang yang ditandai ekspansi pada bulan Februari… Pasokan pulih, sementara permintaan semakin membaik dan didukung oleh optimisme pelaku industri terhadap prospek bisnis ke depan. Namun, pasar tenaga kerja China masih berada dalam tekanan tinggi dan kita juga harus mewaspadai tekanan inflasi," kata Wang Zhe, ekonom senior Caixin Insight Group.
Kenaikan juga terjadi pada sektor industri skala kecil-menengah (UKM), di mana terdapat peningkatan PMI Manufaktur Caixin dari 49.1 menjadi 50.4. Tidak hanya itu, sektor non manufaktur (jasa) China pun melanjutkan ekspansi dari 51.1 menjadi 51.6.
Kendati cukup positif di awal tahun, ekonomi China diperkirakan akan menghadapi tantangan berat dalam jangka menengah, ditekan oleh melemahnya ekspektasi permintaan dan gangguan pasokan. Kekhawatiran ini tercermin pada permintaan petinggi Partai Komunis China yang pada Jumat pekan lalu menyarankan agar pemerintah lebih banyak memberikan dukungan untuk memacu perekonomian.