Menu

PMI Manufaktur China Tertekan Pembatasan COVID

Pandawa

Pembatasan COVID yang diterapkan pemerintah China berdampak buruk terhadap aktivitas manufaktur dan jasa. Akibatnya, kedua sektor itu kembali terkontraksi.

Seputarforex - Data PMI manufaktur China yang dipublikasikan oleh National Bureau of Statistic pada hari Rabu (30/November) menunjukkan sektor industri kembali berkontraksi pada bulan November. Hal ini ditandai dengan penurunan indeks dari 49.2 menjadi 48.0, lebih rendah dari ekspektasi pasar untuk penurunan ke 49.0 saja.

Kemerosotan sebagian besar dipicu oleh langkah pembatasan COVID yang kembali diterapkan pemerintah. Pasalnya, beberapa kawasan di China telah menjadi episentrum penyebaran COVID dalam beberapa waktu terakhir. Jumlah kasus harian bahkan sudah mencapai 40,000, sehingga pemerintah China terpaksa kembali memberlakukan pembatasan terhadap kegiatan publik dan aktivitas bisnis.

Penurunan tajam pun terjadi di beberapa sub-indeks manufaktur. Komponen Output turun dari 49.6 menjadi 47.8, New Orders melemah dari 48.1 menjadi 46.4, sementara Pesanan Ekspor menyusut dari 47.6 menjadi 46.7.

 

PMI Jasa Juga Melorot, Ekonomi China Lesu

Data PMI non-manufaktur China juga mengalami kemunduran selama dua bulan terakhir. Terpantau, sektor jasa China turun dari 48.7 menjadi 46.7 pada bulan November.

Menurut ahli statistik senior NBS, Zhao Qinghe, saat ini terdapat 15 dari 21 kategori jasa yang masih terpuruk (berkontraksi). Namun, ia juga mengakui jika beberapa kategori sektor jasa seperti farmasi, pemrosesan makanan, IT, kelistrikan, dan kontruksi masih berekspansi.

Perekonomian China secara umum tengah menghadapi hambatan besar sejak awal tahun 2022. Kebijakan Zero COVID telah memaksa Beijing memberlakukan pembatasan ketat pada bulan April dan Mei lalu yang berdampak buruk terhadap ekonomi. Itulah mengapa, pembatasan yang kembali diterapkan belum lama ini diprotes oleh masyarakat hingga menimbulkan bentrokan dengan aparat kepolisian setempat.

Selain itu, ekonomi China juga tidak bisa mengandalkan sektor perdagangan karena ketidakpastian ekonomi global yang disebabkan inflasi tinggi. Hal inilah yang membuat ekspor China turun 0.3 persen secara tahunan pada bulan Oktober, merosot cukup jauh dari kenaikan 5.7 persen pada bulan September. "Kami melihat level kemakmuran ekonomi China telah sedikit menurun," Zhao menyimpulkan dalam sebuah catatan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE