Menu

PMI Manufaktur Final China Di 50.2, Dolar AS Ungguli Mata Uang Negara Berkembang

N Sabila

Aktivitas manufaktur Tiongkok dilaporkan menurun tipis pada bulan September tahun ini. Menurut data final yang dilaporkan oleh HSBC tersebut, angka manufaktur Tiongkok tercatat lebih rendah daripada angka pendahuluannya. PMI Manufaktur Final China untuk bulan Agustus berada pada nilai 50.2, menurun dari estimasi pendahuluan di 50.5.

Aktivitas manufaktur Tiongkok dilaporkan menurun tipis pada bulan September tahun ini. Menurut data final yang dilaporkan oleh HSBC tersebut, angka manufaktur Tiongkok tercatat lebih rendah daripada angka pendahuluannya. PMI Manufaktur Final China untuk bulan Agustus berada pada nilai 50.2, menurun dari estimasi pendahuluan di 50.5. Kendati demikian, angka tersebut masih berada di atas level 50, yang artinya masih di dalam kategori ekspansi.



Selain itu, dalam sub indeksnya, permintaan ekspor baru China dalam ukuran permintaan eksternal, tercatat mengalami ekspansi hingga ke level tinggi empat setengah tahun di angka 54.5. Akan tetapi, survei tersebut juga menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja kembali melemah. Sub indeks untuk tenaga kerja manufaktur menyusut 11 bulan berturut-turut.

"Perekonomian China saat ini tengah berpencar ke arah yang berbeda. Kami masih melihat pertumbuhan dalam sektor otomobil, namun sektor lainnya tetap terkontraksi. Menurut saya, China masih melakukan penyesuaian inventaris, utamanya dalam komoditas. Oleh karena itu, ada kemungkinan perindustrian negara tersebut masih melemah dalam beberapa bulan ke depan." papar Andy Xie, dari Independent Economist kepada CNBC.

Dolar AS Ungguli Mata Uang Negara Berkembang

Terlepas dari laporan PMI China tersebut, Dolar AS mencapai level tinggi enam bulan terhadap mata uang-mata uang negara berkembang. Perpaduan antara spekulasi kenaikan suku bunga The Fed dan keadaan politik di Asia, membanting nilai tukar mata uang negara-negara berkembang terhadap Greenback. Kerusuhan politik di Hong Kong pun turut berimbas pada pasar, utamanya saham dan emas. USD/HKD menguat dengan Dolar Hongkong yang terdepresiasi 1% ke posisi 7.7649. USD/IDR kembali menguat, dengan Rupiah yang terjerembap senilai 12,441 yang kemudian terkonsolidasi di 12,313.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE