Menu

PMI Manufaktur ISM Melejit, Dolar AS Naik

Nadia Sabila

PMI Manufaktur AS bulan Juli melesat naik ke level tertinggi satu setengah tahun. Dolar AS menguat, tetapi outlook-nya masih bearish dalam jangka panjang,

Seputarforex - Aktivitas Manufaktur AS naik ke level tinggi sejak Maret 2019, meski ancaman infeksi virus Corona babak kedua tengah membayangi. Di sesi perdagangan Senin (03/Agustus) malam, ISM melaporkan bahwa indeks PMI Manufaktur AS bulan Juli melesat dari 52.6 ke 54.2. Hasil tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan ke 53.6.

Pasca dihentikannya kebijakan pembatasan sosial, industri yang berkontribusi paling besar atas peningkatan PMI Manufaktur AS adalah sektor makanan, minuman, dan produk tembakau, disusul kemudian oleh sektor industri produk kimia. Secara umum, 72 persen industri melaporkan pertumbuhan dan sentimen para pengusaha terbilang optimis.

Akan tetapi, pemulihan dalam sektor manufaktur ini tampaknya tak akan menemui jalan yang mulus saja. Menurut ISM, prosesnya akan panjang dan berliku mengingat rekrutmen tenaga kerja pabrik-pabrik di AS masih sangat minim dalam satu tahun terakhir.

Pernyataan ISM tersebut diamini oleh para ekonom, salah satunya adalah James Knightley dari ING New York. "Setelah kebijakan penutupan sosial, kami sangat yakin bahwa sebagian besar perusahaan akan melaporkan kenaikan output mereka," kata Knightley. "Sayangnya, ketenagakerjaan masih kurang dalam sektor industri. Dengan ancaman infeksi COVID-19 yang masih menghantui, bisnis-bisnis tampaknya masih akan waspada," imbuh Knightley.

 

Dolar AS Naik, Prospek Bullish Masih Diragukan

Menyusul laporan tersebut, Dolar AS semakin kokoh menjajaki relinya yang sudah terbentuk sejak akhir pekan lalu. Saat berita ini ditulis, USD/JPY naik 0.15 persen ke 106.077, melanjutkan kenaikan 1.10 persen Jumat lalu.

Namun demikian, melesatnya PMI Manufaktur AS bukanlah alasan utama reli Dolar tersebut. Dalam catatannya, analis ING memandang hal ini sebagai reaksi teknikal saja. Perolehan Dolar AS, terutama versus Euro, akan kembali terkikis dalam jangka panjang.

"Dolar AS masih menuju tekanan di bulan Agustus, meskipun setelah (mengalami) penurunan bulanan terbesar dalam tiga tahun," tulis analis ING. " Sell-off biasanya menandakan ada dinamika berbeda yang sedang dimainkan. Penurunan Dolar kemarin bukanlah penurunan yang jinak seperti yang kita bayangkan. Sebaliknya, ada risiko baru yang disisipkan dalam pasar aset Amerika, termasuk COVID-19 babak dua dan pemilu presiden AS di bulan November."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE