Menu

PMI Manufaktur Jepang Naik Lewati Ekspektasi

Pandawa

Indeks PMI Manufaktur Jepang yang dirilis oleh Markit naik menjadi 52.6 pada bulan Desember, lebih baik dibandingkan ekspektasi.

Aktivitas manufaktur Jepang tumbuh lebih baik dari ekspektasi selama bulan Desember, karena dipicu oleh output yang meningkat dengan laju tercepat dalam delapan bulan terakhir. Laporan data manufaktur tersebut menjadi sebuah tanda bahwa ekonomi Jepang mengakhiri tahun 2018 dengan pijakan yang kuat.

Indeks PMI Manufaktur Jepang yang dirilis oleh Markit naik menjadi 52.6 pada bulan Desember, lebih baik dibandingkan ekspektasi di 52.4, dan rilis bulan November yang hanya sebesar 52.2. Hal tersebut menandai aktivitas sektor manufaktur Jepang tetap di jalur ekspansi selama 28 bulan berturut-turut.

Apiknya data PMI Manufaktur Negeri Matahari Terbit bulan lalu sebagian besar disumbang oleh indeks output yang melonjak dari 52.4 menjadi 54.0 di bulan Desember. Di sisi lain, indeks ekspor masih terkontraksi di kisaran 49.1. Sektor ekspor Jepang saat ini menghadapi hambatan di tengah penurunan permintaan dari luar negeri, terimbas oleh gesekan perang dagang AS-China.

"Laporan akhir PMI Manufaktur Jepang mencerminkan kontribusi yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan GDP kuartal keempat. Kendati demikian, data survei ini mengindikasikan (bahwa sebaiknya kita tetap) berhati-hati (dalam memperkirakan) prospek pertumbuhan," kata Joe Hayes, ekonom di IHS Markit.

 

Yen Tetap Berada Di Level Tinggi

Mata uang safe haven Yen tetap berada di level tinggi terhadap Dolar AS di awal sesi Asia hari Jumat (4/1). Sentimen pasar masih didominasi oleh kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global, yang membuat aset safe haven seperti Yen dan Emas terus menguat.

Aktivitas manufaktur AS yang melambat masih menekan pergerakan Dolar AS. Selain itu, bukti baru yang menunjukkan perlambatan konsumsi domestik China, memaksa raksasa teknologi Apple untuk memangkas Forecast pendapatan. Berita ini membuat USD/JPY anjlok di awal sesi perdagangan hari Rabu (3/1) hingga ke kisaran 104.69.

Saat berita ini di-update pada pukul 10:38 WIB, USD/JPY sudah terkoreksi naik 0.65 persen ke area 108.374. Namun, pasangan mata uang tersebut belum pulih sepenuhnya dari penurunan tajam yang terbentuk di hari sebelumnya.

Mencuatnya kekhawatiran investor akan absennya kenaikan suku bunga The Fed di tahun 2019, bahkan mungkin pemangkasan Rate pada 2020 mendatang, semakin melengkapi sentimen negatif untuk Dolar AS. "Di tengah outlook suram perekonomian global seperti sekarang ini, Yen menjadi mata uang yang paling diuntungkan," kata Ray Attrill, kepala strategi mata uang di NAB.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE