Menu

Politisi Inggris Bersekongkol Tumbangkan Johnson, Sterling Meroket

A Muttaqiena

Poundsterling langsung meroket setelah muncul kabar bahwa para politisi Inggris tengah ambil ancang-ancang untuk melengserkan PM Boris Johnson.

Poundsterling melonjak sekitar 0.5 persen ke kisaran 1.2150 terhadap Dolar AS dalam sesi Eropa hari ini (16/Agustus), setelah merebak rumor bahwa sebagian anggota parlemen dari partai Labour dan Liberal Demokrat tengah bersekongkol untuk menyusun pemerintah baru, guna menggusur PM Boris Johnson dari partai Konservatif. Langkah yang diharapkan dapat menggagalkan "No-Deal Brexit" itu disambut hangat oleh pelaku pasar.

Poundsterling terus-menerus tertekan sejak dilantiknya PM Boris Johnson, karena kebijakannya terlalu condong kepada "No-Deal Brexit". Johnson bahkan telah mengultimatum Uni Eropa dengan menyatakan bahwa pihaknya takkan mau berunding lagi, sebelum Uni Eropa bersedia menghapus pasal-pasal terkait perbatasan Irlandia dalam draft kesepakatan brexit sebelumnya.

Rencana untuk menumbangkan PM Boris Johnson digawangi oleh pimpinan partai Labour, Jeremy Corbyn. Ia menginginkan parlemen mengajukan mosi tak percaya untuk menjatuhkan pemerintahan Johnson, kemudian menggantikannya dengan pemerintahan sementara lintas partai yang secara khusus dibentuk untuk mengajukan perpanjangan deadline brexit.

Ajakan Corbyn awalnya ditanggapi dingin oleh para petinggi partai Liberal Demokrat. Namun, partai-partai lain malah menyambut baik, termasuk partai SNP dan Green, sehingga LibDem diperkirakan bakal terpaksa menerimanya juga. Data dari rumah-rumah taruhan di Inggris menunjukkan kenaikan peluang diadakannya pemilu dalam tahun ini mencapai 75%.

Biasanya, Sterling cenderung melemah menjelang pemilihan umum. Akan tetapi, dinamika brexit membuat pelaku pasar memandang pemilu sebagai secercah harapan untuk menggugurkan probabilitas "No-Deal Brexit".

"Beberapa orang mungkin memandang pemilu sangat tak bisa diprediksi dan Pound akan jatuh karenanya. Namun, demikian pula, sebagian yang lain bisa jadi menilai pemilu sebagai katalis bagi perubahan positif dalam arah semua hal yang terkait dengan brexit," kata Jordan Rochester, seorang analis forex dari Nomura.

Sementara itu, Pound juga melonjak 0.8 persen versus Euro hingga mencapai posisi terkuatnya bulan ini. ECB dikabarkan akan meluncurkan stimulus masif dalam waktu dekat, sehingga nilai tukar Euro langsung terpuruk terhadap sebagian besar mata uang mayor.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE