Menu

Pound Digoyang Isu Anggaran Negara Dan Virus Corona

A Muttaqiena

Pound jeblok akibat rumor tak sedap tentang perencanaan anggaran negara Inggris kemarin. Posisi pulih hari ini, tetapi ada sejumlah kabar yang perlu diperhatikan.

Seputarforex.com - Pasangan mata uang GBP/USD tiba-tiba ambruk dalam perdagangan sesi New York kemarin dari kisaran 1.3000-an ke 1.2896, akibat beredarnya rumor tentang kemungkinan penundaan pengesahan anggaran negara Inggris hingga musim gugur. Posisi Pound kembali stabil dalam perdagangan hari ini (27/Februari), karena Menteri Keuangan Rishi Sunak menyatakan anggaran dirilis sesuai jadwal. Akan tetapi, beberapa kekhawatiran lain masih membayangi Pound.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Sesuai janji pemilu PM Boris Johnson tahun lalu, pemerintah Inggris diharapkan menaikkan anggaran belanja secara signifikan guna menggairahkan perekonomian kembali. Akan tetapi, penyusunan anggaran tersebut menjadi perkara baru dalam internal kabinet. Masalahnya, peningkatan anggaran untuk layanan kesejahteraan sosial hampir tidak mungkin dilakukan tanpa menaikkan pajak. Padahal manifesto pemilu Johnson mengklaim pemerintah tidak akan menaikkan pajak pendapatan, asuransi nasional, maupun PPn.

Dilema tersebut diwarisi oleh Menkeu Rishi Sunak dari pendahulunya, Sajid Javid, yang lengser secara dramatis beberapa waktu lalu. Hingga kini, Sunak belum mengungkap bagaimana ia akan memecahkan kebuntuan ini. Ia hanya menegaskan bahwa anggaran tetap akan diumumkan pada 11 Maret 2020.

Sementara itu, dua faktor lain membebani Pound. Pertama, perundingan dagang antara Inggris dan Uni Eropa juga akan dimulai bulan depan. Kedua, penyebaran COVID-19 yang mendadak pesat di Italia telah membangkitkan kekhawatiran tentang probabilitas pandemi meluas hingga seantero Uni Eropa dan Inggris.

Kemarin, para pejabat Uni Eropa memutuskan untuk mempertahankan kebijakan "open border" antar negara anggota. Langkah tersebut memperbesar peluang eskalasi penyebaran wabah di kawasan ini, karena individual bebas bermigrasi antar wilayah tanpa pengamanan ekstra. Di sisi lain, Italia telah memeringatkan Uni Eropa bahwa pihaknya bakal melanggar batas defisit fiskal karena perlu menggelontorkan dana guna menanggulangi wabah dan mencegah kemunduran ekonomi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE