Menu

Pound Gamang Hadapi Absensi Rencana Pelonggaran Lockdown Inggris

A Muttaqiena

Komitmen Inggris menjalankan lockdown kini menjadi faktor yang menekan nilai tukar mata uangnya. Pound cenderung sideways di tengah ketidakpastian ini.

Seputarforex.com - Pound-Dolar sempat naik tipis kemarin, tetapi berbalik sideways lagi dalam perdagangan hari ini (24/April). Posisi kurs Poundsterling mengekspresikan keraguan pasar terhadap pemerintah-nya. Pemerintah Inggris belum mengeluarkan rencana pelonggaran lockdown secara konkrit, relatif lambat dibandingkan sejumlah negara lain seperti AS dan Jerman. Sementara itu, data penjualan ritel Inggris menunjukkan penurunan terburuk dalam sejarah.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Office for National Statistics (ONS) melaporkan bahwa penjualan ritel tercatat -5.1 persen (Month-over-Month) pada bulan Maret 2020, sehingga pertumbuhan ritel tahunan ambruk dari 0.0 persen menjadi -5.8 persen. Ini merupakan penjualan ritel terburuk dalam catatan ONS.

Data ritel menggarisbawahi buruknya dampak lockdown terhadap perekonomian Inggris. Mengingat lockdown baru diberlakukan secara nasional pada pertengahan Maret, maka data penjualan ritel bulan April 2020 dipastikan bakal ambruk lebih besar lagi. Apalagi pemerintah Inggris belum punya rencana normalisasi sama sekali.

Oliver Harvey, seorang pakar strategi makro di Deutsche Bank, mengatakan, "Karena perhatian pasar sekarang berbalik dari jalur kurva epidemi dan menuju strategi normalisasi (pasca-lockdown), ada tiga hal yang membuat kami sangat khawatir tentang Inggris."

Ketiga hal yang disebut oleh Deutsche Bank tersebut mencakup:

  1. Kemampuan Inggris untuk menjalankan tes COVID-19 masih sangat rendah.
  2. Dukungan publik untuk diberlakukannya "hard lockdown" di Inggris masih sangat tinggi.
  3. Perekonomian Inggris relatif lebih terekspos dalam situasi lockdown, karena aktivitas konsumsi mencakup 84 persen dari perekonomian.

Dari kacamata pemerintah, pertanyaannya adalah apakah pelonggaran lockdown akan mengakibatkan kemunculan lebih banyak korban virus Corona. Pemangku kebijakan juga akan mempertimbangkan apakah lebih banyak warga yang mendukung atau menentang lockdown. Akan tetapi, pasar forex tidak terlalu mempedulikan hal itu. Kinerja mata uang akan lebih kuat jika negara asalnya mampu memulihkan diri lebih cepat dari krisis ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE