Menu

Pound Karam Akibat Kejutan Bank of England

A Muttaqiena

Bank of England (BoE) batal menaikkan suku bunga dalam pengumuman kebijakan kemarin, tetapi kemungkinan melaksanakannya pada Desember atau Februari.

Pound sterling ambruk lebih dari 1 persen terhadap dolar AS kemarin, dan terus tertekan pada kisaran 1.3490-an dalam perdagangan hari ini (5/November). Sterling juga luluh lantak terhadap beragam mata uang lainnya, termasuk euro dan yen Jepang. Pasalnya, bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) batal menaikkan suku bunga dalam pengumuman kebijakannya.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Dalam pengumuman hasil rapat tanggal 4 November 2021, BoE memutuskan untuk membiarkan suku bunga tetap pada tingkat 0.10 persen. Padahal, sejak sebulan sebelum rapat digelar, para pejabat bank sentral Inggris telah mengutarakan beragam retorika yang mendukung kenaikan suku bunga lebih cepat.

Gubernur BoE Andrew Bailey sebelumnya juga sempat mengungkapkan pentingnya mengendalikan lonjakan laju inflasi dengan kenaikan suku bunga . Namun, dalam rapat kemarin, ia sendiri malah tidak memberikan suara mendukung kenaikan suku bunga. Hasil voting menunjukkan bahwa dari sembilan anggota MPC BoE, hanya dua orang yang mendukung rate hike bulan ini. Tujuh anggota MPC -termasuk Bailey- sepakat untuk mempertahankan suku bunga tetap.

Bailey langsung mendapatkan "gelar" yang sama dengan pendahulunya, mantan Gubernur BoE Mark Carney, yakni "unreliable boyfriend (kekasih yang tidak bisa diandalkan)". Di sisi lain, pasar yang teramat kecewa langsung melepas pound secara masif.

"Pound telah terpukul keras," kata Josh Mahony, analis pasar senior di IG, dalam catatannya kemarin, "Fakta bahwa pasar telah memperhitungkan 62% peluang kenaikan suku bunga hari ini telah mengakibatkan pergerakan turun yang tajam bagi pound (ketika BoE ternyata tidak memenuhi ekspektasi itu -red)."

Sejumlah analis menilai BoE mungkin memundurkan momen rate hike dari November ke Desember atau Februari. Tujuannya untuk melihat data-data tenaga kerja berikutnya demi mengklarifikasi situasi pasar ketenagakerjaan setelah pemerintah Inggris mengakhiri subsidi furlough yang disalurkan secara khusus selama masa pandemi.

"MPC menjelaskan bahwa kenaikan suku bunga akan tiba, meski mereka juga memberikan pesan jelas bahwa laju pengetatan kemungkinan tak seagresif yang diantisipasi oleh pasar," kata Andrew Goodwin, Kepala Ekonom Inggris di Oxford Economics, "Peluang BoE menaikkan (suku bunga) pada Desember atau Februari cukup seimbang."

Apabila data-data tenaga kerja Inggris tetap tangguh setelah subsidi berakhir, BoE akan dapat menaikkan suku bunga tanpa mengkhawatirkan dampaknya bagi perusahaan-perusahaan. Spekulasi ini berpotensi mencegah kemerosotan nilai tukar pound sterling lebih lanjut dari rentangnya sekarang, sementara pelaku pasar terus memantau data-data ekonomi berikutnya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE