Menu

Pound Merosot Setelah Rilis PMI Sektor Jasa Melambat

M Septian

Nilai tukar Pounds terhadap Dolar AS dan Euro, setelah pertumbuhan bisnis sektor jasa di Inggris melambat selama dua bulan berturut-turut menurut hasil survey Markit.

Pertumbuhan bisnis sektor jasa di Inggris melambat selama dua bulan berturut-turut menurut hasil survey Markit Kamis sore (03/09) ini. Hal ini mencerminkan perlambatan ekonomi di Amerika Serikat dan China.

Laporan tersebut semakin melemahkan nilai tukar Pounds terhadap Dolar AS dan Euro, yang merupakan level terendah sejak awal Juni 2015. GBP/USD diperdagangkan turun 1.5241, sementara EUR/USD pada 0.7365 naik 0.4 persen, melanjutkan penurunan sejak kemarin malam.

Menurut laporan Markit dari data yang dikumpulkan oleh Chartered Institute of Procurement & Supply (CIPS), pertumbuhan ekonomi total Inggris melambat 0.5 persen dalam tiga bulan terakhir hingga September dari sebelumnya yang di atas rata-rata 0.7 persen pada kuartal kedua ini. Chris Williamson, kepala ekonom Markit berkata, "Bahkan setelah dilakukan penyesuaian musiman, pada bulan Agustus terlihat penurunan tajam yang takterduga pada pertumbuhan ekonomi (Inggris)."

Data CIPS PMI untuk industri jasa Inggris pada bulan Agustus, yang mengecualikan sektor pemerintah dan ritel turun ke level terendah sejak Mei 2013 ke 55.6 lebih rendah dari 57.4 di bulan Juli. Melenceng dari prakiraan para ekonom Reuters yang naik menjadi 57.6.

Ketidakpastian akan lambatnya perekonomian China menyebabkan pasar modal terperosok selama beberapa minggu belakangan dan telah memicu meluasnya kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global yang mungkin saja menunda kenaikan suku bunga rata-rata AS untuk pertama kali sejak krisis finansial. Beberapa pakar ekonomi berpendapat bahwa Federal Reserve (Bank Sentral AS) akan meningkatkannya minggu depan, meskipun laporan Selasa (01/09) lalu menunjukkan perlambatan pada pabrik-pabrik di China dan Amerika serta pelunakan di sektor jasa China.

Bank Sentral Inggris (BoE) juga mempertimbangkan untuk meningkatkan suku bunganya walaupun pasar finansial berharap untuk tidak bertindak hingga tahun depan. Mengingat inflasi di Inggris hampir mendekati nol dan menurut survey di atas tidak akan bertumbuh dengan cepat dengan munculnya nilai input cost terkecil kedua sejak 2009 untuk perusahaan-perusahaan jasa di Inggris. "Prospek inflasi masih jinak dan Oleh karena itu kemungkinan untuk menunda kenaikan suku bunga sampai gambaran ekonomi global menjadi lebih jelas," kata Williamson.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE