Menu

Pound Sterling Menuju Pelemahan Empat Hari Beruntun

M Septian

Pound Sterling tertekan oleh kuatnya kenaikan Dolar AS selama empat sesi berturut-turut. Kurangnyanya data makro penting pada dari Inggris dan Amerika telah membuat pair GBP/USD secara keseluruhan hanya digerakkan oleh sentimen pasar saja.

Pound Sterling tertekan oleh kuatnya kenaikan Dolar AS selama empat sesi berturut-turut. Kurangnya data makro penting dari Inggris dan Amerika telah membuat pair GBP/USD secara keseluruhan hanya digerakkan oleh sentimen pasar saja.

Indeks Dolar AS (USDX) yang mengukur Dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya bergerak naik menuju 96.34 mendekati level tertinggi dua minggunya. Sementara GBP/USD tersungkur ke 1.5342, turun jauh dari pencapaian tertinggi bulan ini 1.5659 pada 18 September lalu. Pair cable menderita penurunan tajam selama tiga berturut-turut pada Selasa (22/09) di tengah aksi risk aversion di pasar dan bangkitnya harapan akan kenaikan suku bunga the Fed.

Presiden the Fed bagian St. Louis James Bullard dan Presiden the Fed Atlanta dalam pernyataan terpisah mengindikasikan Bank Sentral AS akan meninggikan suku bunga jangka pendeknya pada tahun ini. Lockhart menyatakan bahwa dia melihat "beberapa resiko signifikan" dalam menanti kenaikan suku bunga sambil menambahkan kenaikan suku bunga sebelum tahun baru masih mungkin terjadi. Pernyataan tersebut hanya berselang beberapa jam setelah Bullard menentang keras sikap dovish terhadap penundaan naiknya suku bunga, dia menyatakan kepada CNBC bahwa akan mengajukan pendapat yang berbeda jika ia memiliki suara. Para trader masih akan memantau pidato dari Pimpinan the Fed Janet Yellen pada akhir minggu nanti untuk kejelasan lebih lanjut tentang keputusan Bank Sentral mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga.

Lemahnya data PMI manufaktur China yang dirilis pagi tadi menyebabkan semakin menyusutnya harga komoditas tambang dan energi di London dan menyeret jatuh GBP lebih lanjut. Laporan PMI Manufaktur Caixin-Markit China bulan September tergelincir ke 47.0 dari 47.3 bulan sebelumnya, masih jauh di bawah perkiraan Reuters yang naik ke 47.5. Ini merupakan angka terendah enam setengah tahun yang menyebabkan meningkatnya kekhawatiran mengenai permintaan dari China.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE