Menu

Pound Terbebani Oleh Rencana Kenaikan Pajak Inggris

A Muttaqiena

Kenaikan pajak Inggris berisiko menekan belanja rumah tangga yang berperan penting sebagai motor pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi.

Seputarforex - Pound sterling terpuruk selama tiga hari beruntun terhadap dolar AS dan euro. Posisi GBP/USD saat ini (8/September) telah menghampiri level 1.3763, padahal sempat menduduki 1.3864 pada pembukaan awal pekan. Sejumlah pihak khawatir kalau keputusan pemerintah Inggris untuk menaikkan pajak bakal menekan belanja rumah tangga yang berperan penting sebagai motor pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

PM Boris Johnson kemarin menyampaikan kepada wakil rakyat di House of Commons bahwa kenaikan pajak diperlukan untuk mengatasi krisis kesehatan dan mendanai layanan jaminan sosial masyarakat. Oleh karenanya, pemerintah Inggris berkeinginan untuk menaikkan kontribusi asuransi nasional dari pengusaha dan pekerja sebesar 1.25 persen mulai bulan April 2022. Pemerintah juga berniat untuk menaikkan pajak dividen.

"Pasar (sekarang) masih mengharapkan MPC untuk menaikkan suku bunga pada kuartal kedua 2022, meskipun ada rencana kejutan untuk menaikkan asuransi nasional pada April (dalam tahun yang sama)," kata Samuel Tombs, Kepala Ekonom Inggris di Pantheon Macroeconomics, "(Padahal) kenaikan pajak akan menunda pemulihan sepenuhnya dalam belanja rumah tangga ke paruh kedua tahun berikutnya."

Pantheon lebih lanjut memperkirakan bahwa efek dari kenaikan pajak Inggris pada perilaku konsumen akan cukup besar. Bahkan, Tombs menilai efeknya "cukup signifikan untuk memperlambat pemulihan ekonomi tahun depan."

Sejumlah analis lain berpendapat berbeda. Mathias Van der Jeugt dari KBC Markets memperkirakan pelemahan Sterling yang terjadi akibat pengumuman ini hanya akan berumur pendek.

Van der Jeugt menyatakan, "Sterling berkinerja sedikit lebih lemah daripada euro, tetapi untuk sekarang, dampak dari (keputusan) pemerintah Inggris menaikkan pajak guna mendanai layanan kesehatan pada sterling masih terbatas."

Alex O’Mahony dari Citibank sependapat. Katanya, "Secara fundamental, perekonomian Inggris pulih dengan baik. GBP sedang menunggu katalis untuk bergerak. Contohnya, GBP/USD selama 11 pekan terakhir telah diperdagangkan dalam rentang sekitar 1.36-1.40. Pandangan kami adalah untuk pasangan ini bergerak naik kembali ke bagian teratas rentang tersebut, jadi (kami) menilai menarik untuk membeli saat (GBP/USD) menurun."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE