Menu

Pound Terus Melemah Setelah Rilis Penjualan Ritel Inggris

M Septian

Rilis Data Penjualan Ritel Inggris yang lebih rendah dari prediksi memudarkan spekulasi akan kenaikan suku bunga BoE. Akibatnya, Poundsterling masih terus bergerak dalam sesi pelemahan.

Rilis Data Penjualan Ritel Inggris yang lebih rendah dari prediksi memudarkan spekulasi akan kenaikan suku bunga BoE. Akibatnya, Poundsterling masih terus bergerak dalam sesi pelemahan.

GBP masih dalam tren negatif menyusul laporan Penjualan Ritel Inggris lebih lambat daripada yang diharapkan. Badan Statistik Nasional Inggris melaporkan Retail Sales bulan Juli dilaporkan naik 0.1%, meleset dari perkiraan 0.4%. Data penjualan ritel tersebut meningkat tipis dari data bulan Juni turun sebesar 0.1%, revisi dari laporan sebelumnya yang menyebutkan turun 0.2%. Retail sales YOY bulan Juli meningkat 4.2% sama seperti bulan Juli, namun masih di bawah yang diharapkan sebesar 4.4%.

Penjualan Ritel Inti (tidak termasuk otomotif) menguat 0.4% dari bulan lalu yang turun 0.3%, data ini sesuai dengan proyeksi. Rilis data penjualan retail sebelumnya diharapkan jadi penguat untuk menjadikan Bank of England (BoE) sebagai bank sentral pertama yang menaikkan suku bunga-nya, tetapi malah lebih rendah dari prediksi. Menurut ONS, peningkatan Penjualan Retail ini didukung oleh penjualan barang elektronik, furnitur dan perlengkapan rumah tangga lainnya, penurunan harga, promosi toko dan pasar perumahan yang sedang sehat.

 

Pound Masih Melemah

Pound meneruskan tren pelemahan sebesar 0.10% pada 1.5651 dibanding Dolar AS, beberapa saat setelah data Ritel Sales dirilis. Sementara EUR/GBP diperdagangkan pada 0.7108 dari sebelumnya yang mencapai 0.7106. Pada sesi yang lalu, GBP sudah melemah akibat penguatan USD setelah laporan notulen rapat FOMC.

Pejabat the Fed menyampaikan kehawatiran, tidak hanya tentang melambatnya inflasi tapi juga mengenai penguatan Dollar AS dan pertumbuhan ekonomi China yang berdampak kepada perekonomian Amerika Serikat. Rapat FOMC bulan Juli lalu dilakukan sebelum devaluasi mata uang Renminbi oleh Bank Sentral China, oleh karena itu kekhawatirannya menjadi lebih terasa sekarang.

Pergerakan harga sesi AS masih akan terus dipantau menjelang rilis Klaim Tunjangan Pengangguran dan Indeks Manufaktur the Fed Philadelphia. Data Fed Philadelphia diprediksi meningkat 6.8, setelah bulan sebelumnya menyentuh level terendahnya sejak 2009 pada 5.7. Sedangkan klaim tunjangan pengangguran diharapkan kembali turun 2,000 ke 272,000 klaim, data minggu lalu meningkat 4,000 klaim ke 274,000. Lebih tinggi dari perkiraan 272,000 dan merupakan yang tertinggi selama satu bulan belakangan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE