Menu

Pound Turun Usai Menguat Pasca PMI Konstruksi Inggris

N Sabila

Indeks PMI Konstruksi Inggris dilaporkan naik dari angka 52.5 pada bulan Mei, ke angka 53.1 pada bulan Juni. Setelah menanggapinya dengan penguatan terbatas, Pound tampak turun.

Seputarforex.com - Setelah mencetak kenaikan pasca laporan Konstruksi Inggris, Selasa (03/Juli) sore tadi, Poundsterling mulai bergerak turun terhadap Dolar AS. Penguatan GBP yang tak bertahan lama bisa jadi disebabkan oleh pertumbuhan PMI yang belum terlalu menjanjikan untuk Outlook ekonomi Inggris ke depan. Hal ini cukup disayangkan, mengingat Cable sebelumnya juga mendapat dorongan naik dari pernyataan Bank Sentral China. Menurut analis, pergerakan Poundsterling berikutnya akan didominasi oleh pengaruh kebijakan Bank of England.

 

 

PMI Konstruksi Inggris Naik, Tetapi Belum Menjamin Kenaikan GDP

Indeks PMI Konstruksi Inggris tercatat naik dari angka 52.5 pada bulan Mei, ke angka 53.1 pada bulan Juni. Angka tersebut lebih baik daripada ekspektasi. Selain itu, level pada bulan Juni tersebut adalah yang terkuat dalam tujuh bulan terakhir.

Kenaikan indeks PMI Konstruksi Inggris terjadi karena adanya kenaikan dalam sektor konstruksi hunian dan komersial yang cukup signifikan pada bulan Juni. Order konstruksi baru pun melesat dalam laju tercepat dalam lebih dari satu tahun.

"Kenaikan sektor konstruksi pada bulan Juni mengindikasikan bahwa sektor tersebut sudah tak lagi mengalami kemunduran. Namun sayangnya, Outlook jangka pendeknya masih cukup suram. Rata-rata level PMI kuartal kedua masih konsisten dengan kuartal sebelumnya; Output stabil setelah penurunan sebanyak 0.8 persen (QoQ) di kuartal pertama," kata Samuel Tombs dari Pantheon Macroeconomics.


"Dari situ, saya kira masih terlalu cepat untuk melihat (kenaikan) sektor konstruksi ini sebagai pendukung utama pertumbuhan Produk Domestik Bruto Inggris," imbuh Tombs.


 

Faktor Lain Yang Menguatkan Poundsterling

Saat berita ini ditulis, GBP/USD sudah membentur level tinggi 1.3200 dan diperdagangkan turun di angka 1.3172. Poundsterling termasuk salah satu mata uang yang secara tak langsung terdorong naik akibat komentar PBoC. Bank Sentral China itu akan mempertahankan kestabilan mata uang Yuan. Artinya, China tidak akan menggunakan Yuan dalam kondisi konflik perdagangan seperti sekarang ini. Kebijakan itu menjadi dorongan bagi sejumlah aset minat risiko, seperti saham-saham dan sejumlah mata uang termasuk Poundsterling.

 

Gerak Pound Ke Depan Bergantung Pada BoE

James Skinner dari PoundsterlingLive hari ini menuliskan bahwa gerak Pound selanjutnya akan bergantung pada kebijakan Bank Sentral Inggris (BoE). Dalam pidatonya pekan lalu, salah seorang pejabat BoE, Andy Haldane mengungkapkan bahwa ekonomi Inggris tengah menguat.

Menurut Skinner, pernyataan tersebut memperkuat kemungkinan kenaikan rate BoE pada bulan Agustus mendatang. Apabila pasar finansial menaikkan pertaruhan mereka akan kenaikan suku bunga BoE pada bulan Agustus, maka Poundsterling akan menguat.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE