Menu

Poundsterling Hapus Penguatan Pasca Data Ketenagakerjaan Inggris

N Sabila

Tingkat Pengangguran Inggris turun ke level terendah sejak tahun 1975. Namun, pertumbuhan upah tak mendukung ekspektasi kenaikan suku bunga BoE lanjutan.

Seputarforex.com - Setelah sempat menguat pada sesi trading Selasa (14 Agustus) hari ini, Poundsterling turun kembali merespon laporan Ketenagakerjaan Inggris. Tingkat Pengangguran mengalami penurunan, tetapi pertumbuhan upah masih mengecewakan.

 

Tingkat Pengangguran Turun, Pertumbuhan Upah Tak Naik

Biro Statistik ONS melaporkan, Tingkat Pengangguran Inggris di kuartal kedua tercatat merosot ke 4 persen, lebih baik daripada ekspektasi di 4.2 persen. Angka 4 persen tersebut merupakan tingkat pengangguran Inggris terendah sejak tahun 1975.

Sayangnya, penurunan tingkat pengangguran tersebut tidak disertai dengan kenaikan upah. Pendapatan rata-rata warga Inggris yang termasuk bonus hanya berada di level 2.4 persen, di bawah ekspektasi 2.5 persen. Perlambatan upah paling banyak disebabkan oleh sektor swasta.

Padahal, pertumbuhan upah menjadi data yang akan dipertimbangkan oleh Bank of England (BoE) dalam menentukan suku bunga. Hal ini karena upah yang naik cenderung mendongkrak inflasi.

"Ini bukanlah apa yang ingin dilihat BoE, (kenaikan upah merupakan) salah satu faktor untuk menjustifikasi kebijakan kenaikan bunga yang sudah dilaksanakan pada awal bulan ini, (BoE) mengekspektasikan pertumbuhan upah yang mulai terangkat. Namun, hal itu belum terjadi," kata Emma-Lou Montgomery, Direktur Fidelity International.

 

GBP/USD Melonjak Sesaat

Sterling sempat menguat 0.3 persen terhadap Euro, dan naik 0.25 persen terhadap Dolar AS beberapa saat setelah laporan ketenagakerjaan diumumkan. Seperti yang terefleksikan pada grafik GBP/USD Time Frame H1 di bawah ini, Cable sempat menyentuh High 1.2825. Sayangnya, tak lama kemudian, kenaikan tersebut langsung terhapus dengan penurunan ke 1.2769.

Saat berita ini ditulis, GBP/USD diperdagangkan di 1.2767. Sedangkan EUR/GBP diperdagangkan di 0.8913, turun dari 0.8932.

Menurut analis Viraj Patel dari ING, penyebab Poundsterling langsung membabat habis kenaikannya adalah risiko Brexit. Meskipun data ketenagakerjaan Inggris untuk kuartal kedua membaik, tetapi itu belum cukup untuk membuat para pelaku pasar mengabaikan risiko Brexit saat ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD

Toni Irawan

Mbk ....dapat berita itu dari mana sih, koq akurat banget analisa ? Tolong mbk kasih linksnya dong . Makasih .

N Sabila

Dari berbagai sumber, salah satunya adalah situs berita ini.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE