Menu

Poundsterling Jatuh Pasca Isu Terbaru Polemik Perbatasan Irlandia

N Sabila

Pound jatuh ke bawah level 1.30, setelah partai DUP Irlandia dikabarkan mendukung kelompok anti Uni Eropa dalam menyusun amandemen Backstop Plan.

Seputarforex.com - Poundsterling jatuh di sesi perdagangan Senin (22/Okt) malam ini, menyusul kabar terbaru mengenai Brexit. The Telegraph melaporkan bahwa Democratic Unionist Party (DUP) dari Irlandia akan mendukung amandemen yang menentang Backstop Plan. Amandemen tersebut digagas oleh Steve Baker, tokoh anti Uni Eropa dari Partai Konservatif Inggris.

 

Backstop Plan: Solusi Terakhir Masalah Perbatasan Irlandia

Inggris dan Uni Eropa sebetulnya sama-sama ingin memecahkan masalah aturan perbatasan fisik antara wilayah Inggris (Irlandia Utara) dan Uni Eropa (Irlandia). Sehubungan dengan hal itu, Backstop Plan dibuat sebagai alternatif apabila terjadi No Deal Brexit. Baik Inggris maupun Uni Eropa sama-sama memiliki versi Backstop. Namun, kedua belah pihak belum sepakat akan teknis dan penjaminnya.

Menteri Junior urusan Brexit, Steve Baker, dikabarkan sempat mengajukan amandemen untuk menghalangi Backstop Plan tersebut. Amandemen ini akan secara efektif mementahkan proposal Backstop perbatasan Irlandia Uni Eropa, dan Democratic Unionist Party (DUP) Irlandia mendukung langkah ini. Saat berita ini ditulis pada pukul 23:00 WIB, The Times melaporkan bahwa Baker telah mencabut proposal amandemennya.

 

Poundsterling Jatuh

Isu ini membuat Pound jatuh tajam. Terhadap Euro, penurunan Pound mencapai 0.3 persen ke level 88.57, atau level rendah dua setengah pekan. Sementara terhadap Dolar, Sterling turun hingga hampir satu persen. Grafik berikut memperlihatkan GBP/USD yang turun dari 1.3061 ke 1.2981.

Menurut Lee Hardman, Ahli Forex dari MUFG London, ia masih mengekspektasikan Inggris akan keluar dari Uni Eropa dengan kesepakatan. Namun, kali ini prosesnya akan sedikit lebih rumit.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE