Menu

Poundsterling Kokoh Pasca Pengumuman BoE Tentang Pasar Derivatif

A Muttaqiena

Ada angin segar bagi Poundsterling yang bersumber dari pengumuman otoritas AS dan Inggris mengenai transaksi pasar derivatif pasca Brexit.

Mata uang Poundsterling mempertahankan cuan di kisaran 1.3075 terhadap Dolar AS pada pertengahan sesi Eropa hari Senin ini (25/Februari). Sterling juga masih menguat versus Yen dan sideways terhadap Euro dalam perdagangan Intraday. Di tengah absensi rilis data ekonomi berdampak tinggi, ada angin segar bagi Sterling yang bersumber dari pengumuman otoritas AS dan Inggris mengenai transaksi pasar derivatif pasca Brexit.

Dalam sebuah konferensi pers hari ini, sejumlah pejabat tinggi mengumumkan bahwa transaksi derivatif antara Amerika Serikat dan Inggris akan terus berlangsung seperti biasa, terlepas dari apakah Inggris keluar dari Uni Eropa dengan atau tanpa kesepakatan tertentu. Sebagaimana diungkapkan oleh Gubernur Bank of England (BoE), Mark Carney, "Otoritas AS dan Inggris mengambil kebijakan untuk memastikan bahwa keluarnya Inggris dari Uni Eropa, dalam bentuk apapun, takkan menciptakan ketidakpastian regulasi terkait aktivitas pasar derivatif antara Inggris dan AS."

Hal ini amat signifikan, karena ada transaksi derivatif senilai rata-rata 1.2 Triliun Pounds dijalankan lewat London setiap hari. Menteri Keuangan Inggris, Philip Hammond, menegaskan lebih lanjut, "AS dan Inggris berperan penting bagi kelancaran pasar derivatif senilai triliunan Pound, karena sekitar 97 persen dari kliring terpusat pasar derivatif suku bunga berlokasi di London. Langkah yang kami ambil hari ini bersama rekan-rekan kami di AS akan memastikan bahwa pasar bisa terus bertahan tanpa gangguan..."

Meski demikian, Gubernur BoE Mark Carney kembali melontarkan peringatannya bahwa kemungkinan Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan transisi yang jelas, masih merupakan skenario Brexit berisiko tertinggi bagi stabilitas industri jasa keuangan. Katanya, "Masalah terbesarnya dari perspektif stabilitas keuangan, dari perspektif integritas pasar, dari perspektif keberlanjutan, adalah skenario 'No-Deal' pada akhir Maret."

Sebagaimana diketahui, Inggris dijadwalkan akan keluar dari Uni Eropa (Brexit) pada tanggal 29 Maret. Namun, hingga kini, kesepakatan mengenai hubungan perdagangan, perbatasan, dan berbagai isu krusial lainnya pasca Brexit masih belum mencapai final. Kabar terakhir menyebutkan bahwa PM Theresa May dan Presiden European Commission Jean-Claude Juncker telah mencapai kesepahaman tertentu, tetapi gambaran konkrit-nya belum diketahui publik.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE