Menu

Poundsterling Mempertahankan Reli Pasca Rilis Data PMI Jasa Inggris

A Muttaqiena

Poundsterling melanjutkan reli hari keempat setelah rilis data Purchasing Managers' Index (PMI) untuk sektor jasa Inggris yang sukses melampaui ekspektasi.

Poundsterling melanjutkan reli hari keempatnya pada pertengahan sesi Eropa hari ini (5/Juni). Pasangan mata uang GBP/USD mencatat kenaikan harian sekitar 0.15 persen ke kisaran 1.272, setelah rilis data Purchasing Managers' Index (PMI) untuk sektor jasa Inggris yang sukses melampaui ekspektasi. Sterling juga unggul versus Yen Jepang, meski masih melemah terhadap Euro. Saat berita ditulis, GBP/JPY telah naik 0.3 persen ke kisaran 137.70, sedangkan EUR/GBP naik 0.14 persen ke kisaran 0.8872.

Lembaga riset CIPS melaporkan bahwa sektor jasa di negeri yang beribukota di London itu kembali berekspansi pada bulan Mei 2019, dengan mencatat kenaikan skor PMI dari 50.4 menjadi 51.0. Capaian tersebut melampaui ekspektasi awal yang dipatok pada 50.6.

Sektor jasa mencakup lebih dari 80 persen aktivitas ekonomi Inggris, sehingga implikasi data tersebut dianggap cukup signifikan oleh pelaku pasar finansial. Selain itu, peningkatan di sektor jasa juga dinilai mengimbangi rilis data PMI sektor manufaktur dan konstruksi yang mengecewakan dalam periode yang sama. Sebelumnya, PMI untuk industri manufaktur dan konstruksi Inggris telah gagal menembus ambang 50.0, sehingga mensinyalkan terjadinya kontraksi pada kedua sektor tersebut.

Terlepas dari itu, ketidakpastian brexit dan dinamika politik Inggris masih mengekang ekspansi berbagai perusahaan. Apalagi, setelah PM Theresa May mengumumkan kesediaannya untuk mengundurkan diri dalam bulan Juni ini, sejumlah nama kandidat Perdana Menteri terpopuler justru meningkatkan prospek "No-Deal Brexit" yang dianggap sebagai skenario terburuk bagi masa depan perekonomian Inggris.

Sebagaimana diungkapkan oleh Chris Williamson dari IHS Markit, "Optimisme mengenai tahun yang akan datang telah meningkat ke level tertinggi delapan bulan, sebagian karena meredanya kekhawatiran berkat perpanjangan deadline brexit ke tanggal 31 Oktober . Namun, jelas bahwa banyak perusahaan tetap berhati-hati dalam menentukan anggaran dan investasi di tengah ketidakpastian lingkungan politik saat ini, yang memperburuk dampak perlambatan ekonomi global di Inggris."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE