Menu

Poundsterling Meroket, Cameron Berpeluang Besar Menangi Pemilu

N Sabila

Poundsterling reli ke level tertingginya dalam satu minggu seiring dengan usainya pengambilan suara dalam pemilihan PM Inggris, dengan penghitungan suara yang menunjukkan keunggulan David Cameron. Ada kemungkinan Cameron akan tetap mempertahankan jabatannya sebagai orang nomor satu di Inggris. Sterling melonjak lebih dari 1 persen terhadap mata uang-mata uang mayor di sesi Asia siang hari ini.

Poundsterling reli ke level tertingginya dalam satu minggu seiring dengan hampir usainya pengambilan suara dalam pemilu parlemen Inggris, dengan penghitungan suara yang menunjukkan keunggulan partai incumbent yang mengusung David Cameron. Dalam exit poll, Partai Konservatif diperkirakan akan meraih kemenangan, sehingga ada kemungkinan Cameron akan tetap mempertahankan jabatannya sebagai orang nomor satu di Inggris.


Sterling melonjak lebih dari 1 persen terhadap mata uang-mata uang mayor di sesi Asia siang hari Jumat (08/05) ini, di level tinggi 1.5449 terhadap Dolar AS. Poundsterling juga mengungguli Euro, dengan mata uang 17 negara yang tumbang hingga 1 persen ke level 0.7273, level terendah sejak akhir April. Apabila exit poll (survei di pintu TPS) yang dilaksanakan ini akurat, maka jelas, David Cameron akan kembali melenggang ke kursi perdana menteri.

Partai Konservatif Unggul

Dalam penghitungan suara aktual, Partai Konservatif sedang dalam progres untuk mendapatkan 316 kursi. Jumlah itu merupakan raihan terbanyak dalam pemilu kali ini; meski tidak sampai menguasai mutlak parlemen di Westminster, tetapi jelas akan melonggarkan jalan bagi Cameron untuk kembali ke kursi Perdana Menteri . Pesaing terkuatnya adalah Partai Buruh (Labour Party), yang diharapkan akan mendapat 239 kursi tetapi hingga kini baru meraih 228.

Para analis memperkirakan Sterling akan melonjak dalam prospek kuat kemenangan partai Konservatif karena hal ini berarti agenda pemerintahan Inggris akan tetap konsisten. Namun, yang patut menjadi sorotan juga adalah masih tingginya desakan masyarakat untuk "Brexit" alias keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Jika demikian, maka dapat menyebabkan ketidakpastian ekonomi dan mata uang. Apabila David Cameron memenuhi janji kampanye-nya, maka Inggris akan melaksanakan referendum keanggotaannya di Uni Eropa pada tahun 2017.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE