Poundsterling Minim Pergerakan Setelah Banjir Data Ekonomi Inggris

Poundsterling terpantau minim pergerakan pada sesi Asia Kamis (17/7) ini setelah kemarin sempat mencapai level tertingginya terhadap Euro sejak Agustus 2012. Selain itu, mata uang Inggris tersebut flat terhadap Dolar AS dan sedikit melemah terhadap Yen Jepang. GBP/USD tercatat berada pada posisi 1.7140 pada pukul 2:16 GMT hari ini. Sedangkan EUR/GBP kembali ke posisi 0.7895, setelah kemarin mengalami kemerosotan dari 0.7913 ke 0.7891. Dan GBP/JPY anjlok dari 174.23 ke 174.01.


Beberapa indikator ekonomi penting telah dirilis oleh Inggris. Selasa lalu, tingkat inflasi negara ini dilaporkan telah mencapai 1.9% pada bulan Juni dan kemarin. Jumlah pemohon tunjangan pengangguran pun dilaporkan mengalami penurunan lebih banyak daripada ekspektasi. Tingkat pengangguran Inggris telah menyentuh kisaran 6.5% pada bulan Mei. Meskipun cenderung positif, Poundsterling sempat melemah, tak terpengaruh oleh data-data tersebut. Hal ini diperkirakan akibat data rata-rata upah yang kenaikannya belum dapat mengimbangi peningkatan inflasi Inggris, serta keengganan BOE untuk menaikkan suku bunga.

Argumentasi Mark Carney Dengan BIS

Pada Selasa lalu, Gubernur Bank Sentral Inggris, Mark Carney mengabaikan peringatan dari Bank of International Settlements (BIS) untuk segera melakukan normalisasi suku bunga. BIS mendorong BOE untuk segera menaikkan bunga, mengingat perekonomian Inggris yang telah prima. BIS bahkan memaparkan analisanya yang menyebutkan bahwa suku bunga rendah Inggris dapat membahayakan perekonomian global. Akan tetapi Carney menyangkal analisa tersebut. Menurutnya, BOE akan menaikkan suku bunga secara bertahap sebelum kembali ke tingkat suku bunga normal 5%, dan waktu untuk memulai kenaikan bunga tersebut bukan sekarang.