Menu

Poundsterling Naik Hingga 1.30 Meski GDP Inggris Mengecewakan

Nadia Sabila

Optimisme kesepakatan Brexit dan melemahnya Dolar AS mendukung Pound tetap menguat, walaupun GDP Inggris lebih rendah daripada ekspektasi.

Seputarforex - Poundsterling menguat terhadap Dolar AS di sesi Jumat (09/Oktober) malam ini, mengabaikan rilis data pertumbuhan ekonomi (GDP) Inggris yang lebih rendah daripada ekspektasi. Hal ini karena para investor lebih optimistis akan tercapainya kesepakatan Brexit menjelang pertemuan European Council minggu depan. Selain itu, Dolar AS yang sedang melemah turut andil dalam memberikan dorongan naik bagi Pound.

Dalam basis bulanan, GDP Inggris hanya tumbuh 2.1 persen di bulan Agustus. Hasil tersebut lebih rendah daripada ekspektasi 4.6 persen dan angka bulan sebelumnya yang tumbuh 6.4 persen. GDP tahunan Inggris bahkan terkontraksi hingga 21.5 persen di kuatal kedua, mencatatkan penurunan terbesar sejak 1956.

 

Pound Sentuh Level Kunci 1.30

Saat berita ini ditulis, GBP/USD tak terpengaruh oleh rilis data GDP yang mengecewakan. Pair tersebut naik 0.62 persen ke 1.3010, melanjutkan reli tiga hari berturut-turut. Meski akhirnya berhasil menembus level psikologis 1.30, gerak Pound pekan ini terbilang volatile secara umum. Pasalnya, kabar-kabar utama soal negosiasi Brexit masih saling-silang antara yang optimistis dan pesimistis; kedua kemungkinan tersebut masih sama-sama dapat terjadi.

"Dua pekan terakhir menampilkan lika-liku Price Action Sterling yang cukup brutal," kata Jeremy Stretch, analis dari CIBC Capital Markets. "Akan ada kerentanan yang sedang berlangsung terhadap berita utama Brexit, tetapi kecenderungannya tampak masih cukup positif.... Sterling dapat menguji level kunci $1.30 lagi jika kondisi risiko tetap konstruktif."

Terhadap Euro, Poundsterling juga cukup kuat. EUR/GBP diperdagangkan di 0.9084 setelah tergelincir sekitar 0.2 persen selama tiga hari. Para analis mengatakan bahwa pergerakan Euro hari ini terpengaruh oleh pelemahan Dolar dan penguatan EUR/USD.

Sementara itu, Dolar AS sedang melemah dalam dua pekan terakhir, khususnya setelah para investor meningkatkan pertaruhan bahwa Joe Biden akan memenangi Pemilu Presiden AS. Kenneth Broux dari Societe Generale berpandangan jika investor masih menunjukkan keengganan untuk mendorong Pound lebih tinggi ke atas $1.30 dalam jangka panjang. Hal itu karena masih terlalu banyak ketidakjelasan yang membayangi pergerakan mata uang ini. Sebelum ada kabar baik tentang Brexit, maka Broux memperkirakan Pound tidak akan menunjukkan kenaikan lebih lanjut.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE