Menu

Poundsterling Naik Pesat Bersama Apiknya PMI Jasa Inggris

N Sabila

Indeks PMI Jasa Inggris untuk bulan Mei berada pada level 54.0, naik dari level 52.8 pada bulan April. Poundsterling naik tajam terhadap Dolar AS dan Euro.

Seputarforex.com - Poundsterling naik tajam terhadap Dolar AS dan Euro pasca laporan PMI Jasa Inggris sore ini (05/Jun). Survei oleh IHS Markit yang mengambil porsi terbesar kedua dalam pertumbuhan ekonomi Inggris tersebut menunjukkan bahwa aktivitas di sektor jasa melonjak cukup tinggi pada bulan Mei.

 

 


PMI Jasa Inggris Jauh Di Atas Ekspektasi

Indeks PMI Jasa Inggris untuk bulan Mei berada pada level 54.0, naik dari level 52.8 pada bulan April. Selain itu, angka tersebut juga lebih tinggi daripada ekspektasi di 52.9. Hal ini menandai bahwa sektor jasa melanjutkan pemulihan pasca referendum Brexit, serta berhasil keluar dari penurunan akibat cuaca dingin ekstrim yang melanda Inggris di bulan Maret lalu.

IHS Markits menyebutkan bahwa dampak buruk dari cuaca ekstrim telah memudar dan mengangkat aktivitas kerja baru. Responden survei tersebut juga mencatat bahwa strategi penerapan harga yang kompetitif, investasi bisnis yang meningkat, dan peluncuran produk baru yang mereka lakukan sukses mendongkrak Volume penjualan selama satu bulan lalu.


"Laporan aktivitas jasa pada bulan Mei meningkatkan keyakinan kami bahwa pertumbuhan GDP Inggris akan menunjukkan pemulihan di kuartal kedua. Gangguan cuaca cukup terjadi di kuartal pertama," kata Samuel Tombs, Kepala Ekonom Pantheon Macroeconomics yang diikutip dari PoundsterlingLive.


"Angka rata-rata dari PMI manufaktur, konstruksi, dan jasa di kuartal kedua sejauh ini masih konsisten dengan kenaikan GDP yang 0.3 persen dalam basis kuartalan, ..." tambah Tombs.


Poundsterling Menguat Pesat

Merespon laporan PMI Jasa Inggris yang menguat lebih baik dari proyeksi, GBP/USD melonjak dari 1.3335 ke 1.3378, atau hampir setengah persen. Sementara itu, EUR/GBP jeblok ke level 0.8736 dari 0.8787.

Dibayangi Ketidakpastian Brexit

Kendati demikian, analis masih melihat adanya risiko penurunan pasca kenaikan Poundsterling dalam beberapa hari terakhir, terutama terhadap Dolar AS. "Lingkup kenaikan Pound dalam jangka pendek tampaknya akan terpangkas oleh perkembangan Brexit yang kurang memuaskan di bulan depan. Besar kemungkinan kesepakatan penting antara Inggris dengan Uni Eropa tidak tercapai dalam pertemuan yang akan datang," tutur Lee Hardman, analis MUFG.

Hardman menekankan bahwa meskipun menguat, Poundsterling masih dibayangi oleh ketidakpastian Brexit dan kekecewaan pasar akan batalnya kenaikan suku bunga BoE bulan lalu.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE