Menu

Poundsterling Naik, Reli Tanpa Pemicu Fundamental

N Sabila

Poundsterling naik terhadap Dolar AS di sesi Eropa, Senin sore ini. Barclays mengatakan bahwa kenaikan Pound terhadap Dolar AS dan Euro belakangan ini akan terbatas.

Seputarforex.com - Tanpa adanya rilis data ekonomi Inggris berdampak tinggi, Poundsterling naik terhadap Dolar AS di sesi Eropa, Senin (26/Mar) sore ini. GBP/USD bergerak naik dan diperdagangkan di angka 1.4216 saat berita ini ditulis. Pair Cable tersebut terus reli meninggalkan level rendah 1.3913 yang tercapai pada tanggal 19 Maret. Sementara itu, EUR/GBP berada pada posisi 0.8726 saat berita ini ditulis, bergerak sideways di level rendah sejak tanggal 22 Maret.

 

 



Lembaga finansial Barclays mengatakan bahwa kenaikan Pound terhadap Dolar AS dan Euro belakangan ini diperkirakan akan segera berakhir. Awal pekan ini, secara fundamental tidak ada jadwal rilis data di kalender ekonomi yang dapat memicu pergerakan Poundsterling ke arah baru. Oleh sebab itu, Barclays menilai bahwa reli Pound terhadap mata uang-mata uang mayor merupakan faktor teknikal. Dalam catatan teknikalnya, Poud memang sedang menunjukkan sinyal-sinyal kenaikan.

Poundsterling Akan Terapresiasi Dalam Jangka Pendek

"Ekspektasi kami untuk apresiasi Poundsterling dalam jangka pendek, telah terbentuk sejak minggu lalu setelah Inggris dan Uni Eropa mencapai kesepakatan periode transisi 21 bulan. Di samping itu, kenaikan pertumbuhan gaji makin memperkuat ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga BoE pada bulan Mei mendatang," kata Hamish Pepper, analis forex di Barclays yang dikutip dari Poundsterling Live.

Barclays sendiri menilai bahwa Bank Sentral Inggris (BoE) saat ini cukup senang dengan tingkat suku bunganya. Barclays memperkirakan kenaikan suku bunga Inggris sebanyak 25bp pada bulan Mei 2018 dan Februari 2019.

"Meskipun kami masih memproyeksikan apresiasi Pound dalam forecast umum, tetapi kami melihat hanya sedikit dorongan untuk kenaikan Sterling lebih jauh dalam waktu dekat ini, dan akan mencapai level-level yang netral," kata Pepper.

Perkiraan Barclays tersebut diamini oleh analis senior Danske Bank, Mikael Olai Milhøj. Menurutnya, dengan cukup jelasnya hasil perjanjian transisi Brexit sementara ini, maka Pound memang akan mengalami kenaikan.

Sementara itu, analis dari ING, Viraj Patel menyoroti pengaruh gejolak dari perang dagang. "Dengan terbatasnya peningkatan gejolak perang dagang minggu ini dan stabilisasi sell-off dalam pasar ekuitas, maka kita mungkin akan melihat GBP/USD terdorong naik ke posisi 1.4250-1.4300 pasca level tinggi Brexit. Dalam jangka pendek, GBP akan menjadi mata uang terkuat di antara G-10, di tengah positifnya ekonomi Inggris dan risiko politik."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE